Presiden Jokowi Sempatkan Shalat di Masjid Kampus Georgetown University, AS, Ini Iman Masjid yang Menyambutnya

- 17 November 2023, 05:46 WIB
Usai memberikan kuliah umum di Georgetown University, Washington DC, Presiden Jokowi menuju Masjid Yarrow Mamout yang berada di kawasan kampus tersebut.
Usai memberikan kuliah umum di Georgetown University, Washington DC, Presiden Jokowi menuju Masjid Yarrow Mamout yang berada di kawasan kampus tersebut. /Biro pers setpres /

JURNAL SOREANG - Usai memberikan kuliah umum di Georgetown University, Washington DC, Presiden Jokowi menuju Masjid Yarrow Mamout yang berada di kawasan kampus tersebut.

Presiden Jokowi disambut serta diberikan penjelasan oleh Ketua Masjid Yahya Handi. Kepala Negara kemudian melaksanakan shalat ashar berjamaah di masjid tersebut.

Sementara itu, dalam kuliah umumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan  Indonesia dianugerahi oleh perbedaan dan keberagaman yang mampu mempersatukan bangsa.

 

Dalam pengelolaannya, Indonesia memiliki ideologi Pancasila yang menjadi panduan dalam kehidupan bernegara.

“Dalam mengelola keberagamannya Indonesia memiliki panduan, memiliki ideologi yaitu Pancasila, _unity in diversity_ yang menginspirasi di setiap sendi-sendi kehidupan termasuk kehidupan bernegara,” ucap Presiden saat menyampaikan kuliah umum yang diikuti oleh hampir 500 peserta yang terdiri dari akademisi hingga mahasiswa di Gaston Hall, Gedung Healy, Georgetown University, Washington DC, Amerika Serikat, pada Senin, 13 November 2023.

Presiden melanjutkan, bagi Indonesia suatu perbedaan yang berakhir pada rivalitas dan kompetisi antarnegara merupakan hal yang wajar.

Baca Juga: Sampaikan Kuliah Umum di Stanford University, Ini yang Disampaikan Presiden Jokowi

Namun demikian, Kepala Negara menekankan pentingnya mengelola perbedaan tersebut agar tidak menimbulkan konflik terbuka yang dapat dipicu oleh ketidakstabilan kawasan.

“Yang namanya _communication, room for dialogue, collaboration, cooperation_ itu menjadi kunci untuk mencapai stabilitas dan perdamaian baik di kawasan maupun di dunia,” lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menekankan bahwa Indonesia terbuka untuk membangun kerja sama dengan semua negara. Indonesia juga menyatakan sikap tidak berpihak pada kekuatan manapun kecuali pada perdamaian dan kemanusiaan.

 

“Itulah prinsip yang kami bawa di keketuaan Indonesia di G20 dan ASEAN yang dijalankan dalam situasi dunia yang terbelah dengan rivalitas yang sangat tajam dan geopolitik yang memanas,” tekannya.

Saat ini, menurut Presiden, dunia sedang menghadapi permasalahan kemanusiaan dengan masih terjadinya perang di Rusia-Ukraina dan daerah konflik Israel-Palestina. Kepala Negara meyakini solidaritas dan kepemimpinan global menjadi kunci untuk keluar dari konflik kemanusiaan yang berkepanjangan.

“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan kita harus tunaikan tanggung jawab ini sekarang juga,” tandasnya.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah