Setidaknya 1.200 orang telah dilaporkan tewas, dan kedua belah pihak terus menukar roket dan melakukan serangan udara. Akhir pekan ini menandai serangan paling mematikan di Israel sejak Perang Yom Kippur pada tahun 1973.
Biden dan Gedung Putih telah dengan tegas mengutuk serangan-serangan tersebut, menggambarkannya sebagai serangan yang "mengerikan," dan mengatakan bahwa "dukungan Administrasi saya terhadap keamanan Israel sangat kokoh dan tidak goyah" dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.
Fakta Keempat:
Pemerintahan Biden dengan cepat memberikan dukungannya kepada Israel. Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengumumkan pada hari Minggu bahwa dia memerintahkan USS Gerald R. Ford, kapal induk paling canggih Angkatan Laut AS, untuk berlayar ke Mediterania timur dan siap membantu Israel.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Matt Miller mengatakan gelombang pertama pengiriman militer dari AS sejak serangan itu dikirim ke Israel pada hari Minggu, dan diperkirakan akan tiba “dalam beberapa hari mendatang.”
Biden dilaporkan berencana untuk mengadakan panggilan telepon pada Senin sore dengan para pemimpin dari Inggris, Jerman, Perancis, dan Italia, yang terdiri dari kelompok pengambil keputusan, untuk membahas tanggapan terkoordinasi terhadap serangan tersebut, CNN melaporkan, mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya.
Fakta Kelima Mengejutkan:
Salah satu tempat yang pertama kali diserang oleh Hamas pada hari Sabtu adalah sebuah konser luar ruangan dan pesta tari di dekat perbatasan Israel-Gaza.