Pogba hanya punya waktu tiga hari dari 11 September 2023 untuk membuktikan dirinya bersih dari penggunaan obat terlarang atau doping.
Jika terbukti bersalah, pemecatan adalah langkah yang tepat agar tim tidak mengalami kerugian, mengingat kontrak Paul Pogba menyisakan empat tahun lagi.
Sisa empat tahun itu dirasa durasi maksimal hukuman terberat bagi pelanggaran penggunaan obat terlarang.
Menurut La Gazzeta dello Sport, Paul Pogba masih bisa memberikan keterangan bahwa pelanggaran ini tidak disengaja olehnya. Ia mendapat saran dari temannya yang bekerja sebagai dokter di Amerika Serikat untuk mengkonsumsi testosteron.
Bisa jadi, gelandang tengah itu tidak mengetahui perbedaan aturan yang berlaku di Amerika Serikat dan Italia.
Pelanggaran doping juga dialami pemain sepak bola lainnya, Samir Nasri yang merupakan mantan gelandang serang timnas Prancis.
Ia pernah mendapatkan hukuman larangan bermain selama 1,5 tahun karena melakukan terapi suntik vitamin di Amerika Serikat. Kini, Pogba jatuh ke jurang yang sama dengan Nasri dan bertanggung jawab atas konsumsi obat-obatan diluar saran tim.
Rafaela Pimenta, selaku agen dari Paul Pogba menyebut jika Pogba tidak ada niat untuk melanggar aturan atau curang sekalipun.
Harapan satu-satunya adalah tes lanjutan yang berpihak kepada Pogba. Jika gagal, karier Pogba akan hancur berantakan.