Gempa Bumi yang Melanda Maroko Menewaskan Ribuan Orang, Ini Penjelasan Badan Survei Geologi Amerika Serikat

- 10 September 2023, 20:43 WIB
Warga beristirahat di jalanan Desa Moulay Brahim pascagempa bumi berkekuatan 6,8 SR di Provinsi Al Haouz, Maroko, Sabtu 9 September 2023.
Warga beristirahat di jalanan Desa Moulay Brahim pascagempa bumi berkekuatan 6,8 SR di Provinsi Al Haouz, Maroko, Sabtu 9 September 2023. /Antara

JURNAL SOREANG - Gempa bumi berkekuatan 6,8 skala Richter yang melanda Maroko pada, Jumat 8 September 2023 lalu dilaporkan menewaskan 2.012 jiwa dan melukai 2.059 orang. 

Kementerian Dalam Negeri mengatakan termasuk 1.404 orang dalam kondisi krisis. Badan Survei Geologi Amerika Serikat (US Geological Survey/USGS) memgatakan gempa itu berkekuatan 6,8 skala Richter dengan pusat gempa terletak 72 kilometer (45 mil) barat daya Marrakesh.

Para penyintas di Pegunungan High-Atlas terpaksa bermalam di ruang terbuka. Warga terus mencari kerabat mereka yang tertimbun di lereng gunung. Rumah-rumah hancur dan menara-menara masjid roboh.

Baca Juga: Usai Hadiri KTT G20 India, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Kembali ke Tanah Air

Marrakesh, kota tua bersejarah di Maroko, juga tidak luput dari kerusakan. Jarak kota itu dari pusat gempa sekitar 72 km, menurut badan geologi AS USGS.

Di Desa Amizmiz dekat episentrum gempa, tim penyelamat menggali reruntuhan bangunan dengan tangan kosong.

Puing menutupi jalan-jalan sempit. Di luar sebuah rumah sakit, sekitar 10 jenazah terlihat ditutupi selimut seraya dikelilingi kerabat yang berduka.

"Ketika merasakan guncangan di bawah kaki dan rumah seperti miring, saya buru-buru mengeluarkan anak-anak saya. Tetapi tetangga saya tidak bisa," kata Mohamed Azaw.

Baca Juga: Di sela-sela KTT G20, Presiden Jokowi dan PM Meloni Bahas Kerja Sama dan Investasi Indonesia dan Italia

"Sayangnya, belum ada satu pun anggota keluarga itu yang ditemukan masih hidup. Sang ayah dan anak laki-lakinya ditemukan meninggal, sedangkan sang ibu dan putrinya masih dicari," katanya.

Antrean panjang terlihat di luar toko satu-satunya yang buka ketika orang mencari bahan pokok. Bebatuan besar menutup jalan dari Amizmiz ke desa terdekat.

Hampir semua rumah mengalami kerusakan di kawasan Asni, sekitar 40 km selatan Marrakesh, dan para penduduknya terpaksa bermalam di luar.

Stok makanan menipis karena atap-atap dapur runtuh, kata warga bernama Mohamed Ouhammo. Warga lainnya, Montasir Itri, mengatakan pencarian korban masih terus dilakukan.

Baca Juga: RAMALAN SHIO BESOK 11 September 2023! Babi, Ayam, dan Anjing Hindari Pengeluaran yang Berlebihan

"Tetangga kami tertimbun reruntuhan dan orang-orang berjuang menyelamatkan mereka dengan alat apa pun yang ada di desa," katanya.

Desa Tansghart di Ansi terdampak paling parah, menurut pengamatan Reuters. Rumah-rumah di lereng curam hancur karena guncangan. Yang masih berdiri, kehilangan sebagian dindingnya. Dua menara masjid terlihat roboh.

Warga bernama Abdellatif Ait Bella terbaring di tanah dan hampir tak mampu bergerak atau berbicara. Kepalanya dibalut perban karena terkena reruntuhan.

"Kami tak punya rumah untuk merawatnya dan tak punya makanan sejak kemarin," kata istrinya, Saida Bodchich.

Baca Juga: Paling Bersinar Soal Rezeki dan Keberuntungan! 2 Weton ini akan Bisa Meraih Kesuksesan dalam Hidupnya

Dia khawatir dengan masa depan keluarga mereka yang terdiri dari enam orang karena satu-satunya pencari nafkah terluka parah.

"Kami hanya bisa meminta pertolongan pada Tuhan," katanya.

Desa itu sudah kehilangan 10 warganya, termasuk dua remaja perempuan, kata seorang penduduk.

Guncangan gempa terasa hingga ke Huelva dan Jaen di Spanyol selatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan lebih dari 300 ribu orang di Marrakesh dan sekitarnya terdampak oleh bencana itu.

Baca Juga: Polemik! Soal Lahan di 3 Desa Pulau Morotai, BPJN Maluku Utara: Sudah Selesai Dimediasi

Di Desa Amizmiz, yang terletak dekat lokasi gempa, para petugas SAR membongkar puing-puing dengan tangan kosong. Batu-batu yang runtuh menghalangi jalan-jalan sempit.

Di luar rumah sakit, sekitar 10 jenazah tergeletak ditutupi selimut dalam selimut diiringi para kerabat yang berduka berdiri di dekat jenazah.

“Ketika lantai yang saya pijak mulai terguncang dan rumah mulai miring, saya buru-buru membawa anak-anak saya keluar rumah. Namun para tetangga saya tidak berhasil,” kata Mohamed Azaw.***

Editor: Rustandi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah