Kapal Selam Amerika Serikat Tiba di Pelabuhan, Korea Utara Meluncurkan Dua Rudal Balistik

- 19 Juli 2023, 13:14 WIB
Rudal Balistik saat Korea Utara Konfirmasi Uji Coba di  Antarbenua 'Hwasong-18'
Rudal Balistik saat Korea Utara Konfirmasi Uji Coba di Antarbenua 'Hwasong-18' /Reuters

JURNAL SOREANG - Korea Utara menembakkan dua rudal balistik ke arah timur pada 19 Juli 2023, beberapa jam setelah kapal selam Amerika Serikat (AS) tiba di pelabuhan Korea Selatan.

Kapal selam AS tersebut untuk pertama kalinya dalam empat dekade, kata militer Jepang dan Korea Selatan.

Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan kedua rudal itu berada di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.

Baca Juga: LeBron James kembali ke Nomor 23, NBA Pensiunkan Nomor 6, Ada Apa?

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan juga mendesak Korea Utara untuk menghentikan peluncuran tersebut.

"Kami mengutuk keras peluncuran rudal balistik Korea Utara secara berturut-turut.

"Ini adalah tindakan provokatif serius yang mempengaruhi perdamaian dan stabilitas Semenanjung Korea serta masyarakat internasional, dan jelas merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB (PBB)," kata JCS dalam sebuah pernyataan.

Militer AS mengatakan mengetahui peluncuran rudal tersebut dan sedang berkonsultasi dengan sekutu dan mitranya.

Baca Juga: 3 Desa Wisata Kepulauan Seribu, Cocok Buat Diving dan Kunjungan Sejarah di Jakarta

Menurut Komando Indo-Pasifik AS dalam sebuah pernyataan, peluncuran tersebut tidak menimbulkan ancaman langsung bagi AS atau sekutunya, tetapi situasi tersebut menunjukkan efek destabilisasi dari program senjata ilegal Korea Utara.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengatakan rudal pertama mencapai ketinggian 50 kilometer (km) dan menempuh jarak 550 km, sedangkan rudal kedua mencapai ketinggian 50 km dan terbang pada jarak 600 km.

Ia mengatakan, Jepang melakukan protes menyusul peluncuran rudal tersebut melalui saluran diplomatik.

Peluncuran itu dilakukan hampir seminggu setelah Korea Utara menguji rudal balistik antarbenua (ICBM) barunya 'Hwasong-18' yang menurut Pyongyang merupakan peringatan bagi AS dan musuh lainnya.

Baca Juga: Polisi: Tidak Ada Korban Jiwa dalam Insiden Kereta Api Brantas tabrak truk di Semarang, Jawa Tengah

Sementara itu, seorang tentara AS yang menghadapi tindakan disipliner melarikan diri melintasi perbatasan ke Korea Utara.

Menurut Washington, tentara tersebut diyakini berada dalam tahanan Korea Utara, sehingga memicu krisis baru antara kedua musuh tersebut.

"Penembakan rudal balistik terbaru Korea Utara mungkin tidak terkait dengan insiden seorang tentara AS melintasi perbatasan antar-Korea, tetapi insiden semacam itu juga tidak membantu (konflik yang ada)," kata profesor di Universitas Ewha di Seoul, Leif- Eric Easley.***

Editor: Rustandi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x