JURNAL SOREANG-Korea Utara mengatakan bahwa rudal yang diluncurkannya pada Kamis, (16 Maret) adalah rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17. Ditembakkan selama latihan untuk menunjukkan "postur respons tangguh" terhadap latihan militer Amerika Serikat dan Korea Selatan yang sedang berlangsung.
Melansir dari halaman CNA news, Korea Utara menembakkan ICBM ke laut antara semenanjung Korea dan Jepang pada hari Kamis, beberapa jam sebelum presiden Korea Selatan terbang ke Tokyo untuk pertemuan puncak, yang membahas cara untuk melawan Korea Utara yang bersenjata nuklir.
"Latihan peluncuran senjata strategis ini berfungsi sebagai kesempatan untuk memberikan peringatan yang lebih kuat, kepada musuh yang dengan sengaja meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea, sambil terus-menerus melakukan ancaman militer yang tidak bertanggung jawab dan sembrono," kata kantor berita negara KCNA.
Rudal balistik Korut dilarang di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB dan peluncuran itu mendapat kecaman dari pemerintah di Seoul, Washington dan Tokyo.
Pasukan Korea Selatan dan Amerika memulai latihan bersama selama 11 hari, yang dijuluki Freedom Shield 23, pada hari Senin, diadakan dalam kegiagan yang tidak dipublis sejak 2017 untuk melawan ancaman Korea Utara yang semakin meningkat.
Kim menuduh Amerika Serikat dan Korea Selatan meningkatkan ketegangan dengan latihan militer tersebut.
Baca Juga: 5 Tips Mudah, Kuat dan Anti Lemas Saat Puasa Ramadhan, Nomor 5 Jangan Lupa