Kemarin, Zelensky kembali dari Turki setelah hari ke-500 invasi skala penuh Rusia setelah tur regional untuk menggalang dukungan menjelang pertemuan puncak dengan sekutu Barat, yang menjanjikan miliaran bantuan militer.
Kunjungannya disertai oleh lima komandan tertinggi dari resimen Azov yang seharusnya tetap di Turki hingga akhir konflik berdasarkan perjanjian pertukaran tahanan dengan Moskow.
Kembalinya mereka ke Ukraina membuat marah Kremlin, dengan juru bicara Dmitry Peskov dikutip oleh kantor berita Rusia pada hari Sabtu mengatakan itu adalah "pelanggaran langsung" dari perjanjian dengan Turki.
Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan, yang memiliki kesempatan untuk berbicara dengan timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov kemarin, menginformasikan bahwa mereka membahas masalah komandan Azov, kata kementerian luar negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.***