Masuk Kurikulum Sekolah! Unjuk Rasa Pro dan Anti LGBT Rusuh di California, Amerika Serikat

- 8 Juni 2023, 15:38 WIB
Kerusuhan unjuk rasa antara kelompok pro dan anti LGBT di California, Amerika Serikat
Kerusuhan unjuk rasa antara kelompok pro dan anti LGBT di California, Amerika Serikat /Tangkapan layar

JURNAL SOREANG - Tersebar sebuah video kerusuhan yang diduga melibatkan pengunjuk rasa pro dan anti LGBT, di luar kantor pusat distrik sekolah California Selatan, Amerika Serikat.

Video tersebut diunggah di Twitter, oleh pemilik akun @brenonade yang saat tulisan ini ditulis, telah mencapai 2.078 komentar, 6.838 retweet, dan 10.803 disukai.

Di dalam video tersebut, terlihat sebagian demonstran terlibat perkelahian. Sisi lain, polisi yang tengah berjaga di lokasi, langsung mengamankan pengunjuk rasa yang terlibat perkelahian.

Baca Juga: Polsek Rancah, Kabupaten Ciamis Lakukan Monitoring dan Sambangi Kegiatan Pengecoran Jalan Desa Cisontrol

Unjuk rasa telah dilakukan beberapa hari sebelumnya, sampai saat artikel ini diberitakan, belum diketahui dengan pasti kapan kerusuhan itu terjadi.

Rencana Bulan LGBT Masuk Kurikulum

Dilansir dari Washington Post, unjuk rasa tersebut adalah disebabkan anggota dewan sekolah tengah membahas tentang rencana “Pride Month” dimasukkan ke dalam kurikulum, pada Selasa, 6 Juni 2023.

Sederhananya, “Pride Month” adalah bulannya LGBT. Di bulan tersebut, pelaku LGBT maupun aktivis pendukung LGBT melakukan perayaan dan peringatan tentang kebebasan LGBTQ+.

Oleh karena itu, dua kelompok yang merupakan pendukung LGBT dan penolak LGBT, saling melakukan demonstrasi demi tujuannya masing-masing.

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Lombok untuk Liburan Sekolah yang Tidak Akan Pernah Terlupakan!

Adapun hasil dari rapat dewan tersebut, yakni mengesahkan Pride Month sebagai bagian dari pelajaran dan kegiatan bagi warga sekolah.

Dewan sekolah berkata, “mendukung pelajaran dan kegiatan yang melibatkan siswa dalam pembelajaran bermakna tentang pencapaian komunitas LGBTQ+ dan pengalaman siswa, karyawan, dan keluarga LGBTQ+ kami."

Jumlah Pengunjuk Rasa Hampir 500 Orang

Ratusan pengunjuk rasa mendatangi kantor pusat Glendale Unified School District, Glendale, California, melalui ajakan dari media sosial.

Menurut laporan ABC7, jumlah pengunjuk rasa pada Selasa malam hampir mencapai 500 orang.

Baca Juga: Bahaya Asap Rokok Bagi Bayi dan Anak, Simak Tips Menghindari Paparannya

Mereka membawa atribut untuk menyuarakan pendapatnya. Baik dari sisi pro maupun anti LGBT.

Sebagian orang tua siswa turut mengikuti unjuk rasa menolak unsur LGBT diajarkan di sekolah.

3 Orang Telah Ditangkap

Tiga orang di antaranya telah ditangkap oleh kepolisian, diduga atas tuduhan menggunakan semprotan merica dan menghalangi petugas, menurut Departemen Kepolisian Glendale.

"Sementara sebagian besar protes berlangsung damai, sekelompok kecil individu terlibat dalam perilaku yang dianggap tidak aman dan berisiko terhadap keselamatan publik," ujar kepolisian setempat.

Baca Juga: 5 Shio yang Diprediksi Hidup Sukses Makmur Finansial di Bulan Juni 2023, Diliputi Segudang Keberuntungan

Reaksi Warganet Indonesia

Video tersebut mengundang reaksi juga bagi warganet Indonesia. Salah satunya reaksi Zarry Hendrik, penulis dan komika ini berkomentar tentang kemungkinan penyebab terjadinya unjuk rasa anti LGBT.

Melalui akunnya @zarryhendrik, ia berkata, “Kenapa begini? Karena agendanya udah ke anak-anak. Masuk ke sekolah, film-film anak, buku-buku anak, grooming anak-anak… orang bisa tadinya santai aja sampe kemudian family diusik. Yang anti, itu di kaos yang dipake message-nya jelas: LEAVE OUR KIDS!.”

Cuitan Zarry tersebut telah mengundang 323 komentar, 3.438 retweet, dan 9.389 likes, ketika tulisan ini dibuat.

@meongonlen sepakat dengan Zarry, ia berkata, “Pesan dari pihak anti-LGBT jelas, mereka adalah para orang tua dan wali murid yang merasa bertanggung jawab atas anak mereka dan masa depan bangsa. mereka gak pengen anak-anak yang masih polos itu jadi korban grooming LGBT melalui #PrideMonth LEAVE OUR KIDS ALONE!”

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Menarik Garut untuk Liburan Sekolah yang Mengagumkan dan keajaiban Alam Garut!

Tidak hanya dukungan bagi LGBT, suara-suara penolakan pun mulai santer terdengar dan naik ke permukaan, baik dari masyarakat hingga tokoh besar.

Bahkan pemerintah Uganda telah sahkan Undang-Undang Anti-LGBT yang berbuntut ancaman sanksi dari Joe Biden, Presiden Amerika Serikat saat ini.***

Editor: Rustandi

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x