JURNAL SOREANG - Hari Buruh yang diperingati hari ini ternyata bermula dari peristiwa kerusuhan Haymarket di Chicago, 4 Mei 1886.
The Haymarket Affair atau yang dikenal sebagai tragedi Haymarket menjadi peristiwa berdarah, yang kemudian menciptakan waktu kerja 8 jam yang berlaku sah untuk buruh secara global.
Aksi demonstrasi besar-besaran 350.000 buruh di Amerika Serikat yang menuntut jam kerja dan upah yang manusiawi telah berlangsung selama beberapa hari sejak tanggal 1 Mei 1886.
Baca Juga: Liga Inggris : Leicester City Diprediksi Kalahkan Everton 2-0
Hingga akhirnya sebuah bom dinamit meledak setelah ratusan aktivis dari serikat pekerja dipecat perusahaan karena menginisiasi gerakan demonstrasi.
satu orang meninggal dunia dan banyak diantara pekerja lainnya luka-luka akibat ledakan.
Tidak berhenti sampai disitu. Kerusuhan yang tidak dapat dihindari itu memicu aksi kepolisian Chicago melepaskan tembakan ke sembarang arah tanpa pandang bulu, yang menewaskan 4 pekerja dan 20 orang terluka.
Meski pelaku peledakan dinamit masih menjadi misteri, para penguasa menangkap dan menghukum mati 8 tokoh buruh yang terlibat aksi anarkis.
Pada masa kini tanggal 1 Mei menjadi hari libur di beberapa negara, untuk memperingati hasil perjuangan gerakan serikat buruh meraih hak-hak industrial yang ditetapkan melalui Kongres sosialis dunia sebagai Hari Buruh Internasional.
Di Indonesia sendiri penetapan 1 Mei sebagai hari libur nasional diamanahkan melalui Kepres RI No 24 Tahun 2013.
Untuk regional Jawa Barat tema peringatan Hari Buruh yang diangkat tahun 2023: "Merajut Kebersamaan di Hari yang Fitri."
Dengan tema tersebur masyarakat kaum pekerja berharap semangat memperjuangkan hak, kesetaraan dan keadilan dilingkungan kerja akan terus berkobar sampai terciptanya kesejahteraan.***