Pada bulan Januari, Turki menangguhkan pembicaraan yang dibuat sebagai bagian dari kesepakatan trilateral yang disepakati di Madrid tahun lalu yang bertujuan untuk memperlancar proses aksesi Finlandia dan Swedia.
Penyebab langsungnya adalah protes di dekat kedutaan Turki di Stockholm di mana seorang politikus sayap kanan membakar salinan kitab suci umat Islam, Alquran.
Tetapi Ankara secara konsisten mengatakan bahwa Swedia secara khusus telah gagal mengimplementasikan bagiannya dari perjanjian Madrid.
Stenstrom mengatakan Swedia telah memenuhi bagiannya dari tawar-menawar.
Sebagai bagian dari upayanya untuk meyakinkan Turki bahwa mereka menganggap serius ketakutannya terhadap militan.
Pemerintah akan memperkenalkan undang-undang anti terorisme baru ke parlemen minggu ini.
Undang-undang baru, yang dimulai pada 2017 setelah sebuah truk dikendarai ke kerumunan di Stockholm yang menewaskan lima orang, akan mengkriminalkan "partisipasi dalam organisasi teroris", kata pemerintah.***
Ikuti dan share di media sosial Google News Jurnal Soreang , FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang , Instagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang