JURNAL SOREANG-Tentara Rusia berjanji pada Selasa (7 Maret) untuk merebut kota Bakhmut, Ukraina timur, sebuah langkah yang menurut Presiden Volodymyr Zelenskyy akan memberi Moskow "jalan terbuka" untuk serangan lebih dalam ke negaranya.
Pertempuran sengit di timur berkecamuk saat ketua PBB Antonio Guterres menuju ke Kyiv untuk melakukan pembicaraan.
Pertempuran untuk Bakhmut kota tambang garam dengan populasi 80.000 sebelum perang, telah menjadi yang terpanjang dan paling berdarah dalam invasi Rusia selama lebih dari setahun yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah Ukraina dan membuat jutaan orang mengungsi.
Rusia tampaknya berniat untuk merebutnya dengan segala cara.
"Menangkap (Bakhmut) akan memungkinkan untuk operasi ofensif lebih jauh ke dalam garis pertahanan Angkatan Bersenjata Ukraina," kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu kepada para pejabat militer selama pertemuan yang disiarkan televisi pada hari Selasa.
Di Kyiv, Zelenskyy mengatakan bahwa tentara bermaksud mempertahankan Bakhmut meskipun dikabarkan mundur di bawah tekanan pasukan Rusia, yang telah berusaha merebut kota itu selama berbulan-bulan.
Zelenskyy mengatakan bahwa Rusia akan memiliki "jalan terbuka" ke Ukraina timur jika merebut kota Bakhmut yang terkepung, kepada awak media.