“Perempuan dan anak-anak menghadapi peningkatan pelecehan, kekerasan dan risiko eksploitasi dan kebutuhan akan dukungan psikososial sangat besar,” katanya.
Griffiths mengatakan mesin perlu diimpor ke Suriah untuk membersihkan puing-puing, peralatan diperlukan untuk rumah sakit darurat, dan peralatan diperlukan untuk memulihkan akses ke air minum.
“PBB sedang bekerja untuk mengatasi hambatan yang tidak diinginkan yang ditimbulkan oleh sanksi dan undang-undang kontraterorisme, termasuk rintangan pengadaan dan penundaan bahan untuk memperbaiki infrastruktur penting, pasokan medis, atau peralatan keamanan untuk operasi kami,” katanya.
Adapun Turki, dua gempa bumi yang sangat besar pada 6 Februari "menyebabkan kerusakan fisik langsung sekitar US$34,2 miliar" atau sekitar 518 triliun rupiah lebih , setara dengan 4 persen dari PDB 2021 negara itu, menurut laporan penilaian kerusakan cepat Bank Dunia yang dirilis Senin.
Baca Juga: Indonesia Tak Hanya Serahkan Bantuan Buat Korban Gempa Turki, Namun Ini yang Akan Dilakukannya
Laporan itu mengatakan biaya pemulihan dan rekonstruksi akan jauh lebih besar, berpotensi dua kali lebih besar, dan kerugian PDB yang terkait dengan gangguan ekonomi juga akan menambah biaya gempa bumi.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang