Mengapa Turki Sering Kena Gempa Bumi dengan Korban Jiwa yang Sangat Besar? Berikut Jawabannya

- 8 Februari 2023, 22:01 WIB
Upaya pencarian korban yang tertimpa puing-puing bangunan roboh akibat gempa besar yang melanda Turki /AFP/
Upaya pencarian korban yang tertimpa puing-puing bangunan roboh akibat gempa besar yang melanda Turki /AFP/ /

Lempeng tektonik, atau massa daratan ini, yang merupakan lapisan kulit bumi yang paling luar, terus bergerak dan saling bertabrakan. Gempa bumi paling sering terjadi di garis patahan lempeng.

Berdasarkan data dari Kandili Observatory and Earthquake Research Institute di Bogazici University, Turki, telah terjadi sepuluh gempa bumi paling mematikan yang menimpa Turki, tepatnya sejak tahun 1930.

Fenomena ini selalu memakan korban lebih dari 2.000 nyawa. Pada bulan Desember 1939, gempa besar berkekuatan 7,8 melanda dekat kota Erzincan di Turki bagian Timur, dan telah menewaskan sebanyak 32.968 orang.

Baca Juga: Turki Dilanda Gempa, Ribuan Jadi Korban, Berikut Imbauan KBRI bagi WNI yang Tinggal Disana

Gempa paling mematikan sejak bencana 1939 terjadi kembali pada Agustus 1999 dengan kekuatan 7,4 melanda kota Izmit bagian barat, di wilayah Marmara. Sebanyak 17.480 orang tewas dan lebih dari 43.000 korban terluka.

Menurut Otoritas Manajemen Bencara dan Darurat Negara (AFAD), tercatat bahwa pada tahun 2022 lalu sebanyak 22.000 guncangan gempa terjadi di Turki.

Sebagian besar negara Turki terletak pada lempeng tektonik Anatolia, yang berada di antara lempeng utama Eurasia dan Afrika, dan sebagian kecil berada di lempeng Arab.

Baca Juga: Kabar Terkini Gempa Dahsyat yang Guncang Turki dan Suriah, Diperparah dengan Kondisi Berikut Ini

Saat lempeng-lempeng ini bergerak dan saling bergesekan, maka akan terjadi penekanan ke atas dan ke bawah antar lempeng satu sama lain.

Ketika gesekan lempeng-lempeng akhirnya terlepas akibat penumpukan tekanan, maka lempeng ini melepaskan sejumlah energi yang dirasakan dalam bentuk gempa bumi, atau bisa juga dalam bentuk tsunami apabila lempeng-lempeng tektonik bertemu di bawah air.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Middle East Eye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah