Pada saat itu dirinya memiliki perasaan yang campur aduk karena bekerja di Taiwan tapi tidak bisa bahasa Mandarin, dan dia pun takut di pulangkan oleh bos nya.
Dirinya setelah jam pulang kerja biasanya berlatih bahasa mandarin melalui buku yang dipinjam kepada temannya.
Dirinya menambahkan hal yang membuat sedih adalah dirinya tidak diberikan lembur oleh bosnya, dia hanya memperhatikan temannya yang sedang lembur tersebut.
Dia pun bingung jika tidak ada lemburan dia tidak dapat uang lebih, karena untuk bisa bekerja ke Taiwan dirinya menjual sebuah motor dan meminjam dari tetangga nya, dan itu harus diganti olehnya.
Baca Juga: Apakah Kecanduan Hubungan Intim Itu Nyata ? 6 Persen Orang Amerika Mengalaminya
Hingga akhir dia memberanikan diri meminta kepada bosnya agar bisa bekerja lembur, dan melalui agensinya dirinya di beri tahukan dia bisa lembur di esok harinya
Dan dia pun diberikan lembur oleh bosnya hampir 1 bulan bekerja di pabrik tersebut, setelah kurang lebih bekerja 1 tahun di pabrik tersebut dirinya sudah mulai mengerti bahasa Mandarin walaupun hanya sedikit-sedikit.***