Kemudian ia menceritakan tugasnya sebagai sopir Imam Besar Masjidil Haram, Syaikh Abdurrahman As Sudais tersebut.
“Sangat deket sekali, hampir tiap hari ketemu, nganter juga. (Selain mengantar Imam Besar Masjidil Haram, Syaikh Abdurrahman As Sudais) kegiatannya kadang belanja, kadang nganter anak-anak majikan. Sekolah gak ada, karena udah pada lulus semua,” ungkapnya.
Tidah hanya itu, Jiad pun mengungkapkan sosok Imam Besar Masjidil Haram, Syaikh Abdurrahman As Sudais yang tidak pernah ke tempat keramaian sekalipun hanya untuk makan.
“Sama sekali gak pernah ke tempat keramaian, jadi sudah dari Masjidil Haram langsung istirahat di rumah. Kalau makan di luar hanya undangan orang-orang besar,” katanya.
“(Kalau beli makanan untuk beliau) Buah-buahan yang banyak, jangan makan nasi, jarang makan yang manis-manis. Kalau anak-anaknya kadang minta dibelikan sate,” lanjutnya.
Selain itu, ia juga membeberkan suka duka bekerja sebagai sopir orang yang sangat dikenal baik di Arab Saudi.
“Sukanya kalau kita ke Haram, orang lain gak bisa masuk kitab isa masuk, kasih aja STNK Beliau kitab isa langsung masuk. Dukanya kalo sering ke luar kota,” kata Jiad.
Hal yang buat orang penasaran yakni gaji yang diterima jiad sebagai TKI Arab Saudi yang bekerja menjadi sopir iImam Besar Masjidil Haram, Syaikh Abdurrahman As Sudais.
Menurutnya, gajinya kini sudah cukup besar dengan pekerjaan yang terbilang santai yakni mencapai Rp12 jutaan belum termasuk bonus.