Kisah TKI di Brunei Darussalam, Merana jadi Tukang Cuci Piring, Perlahan Sukses jadi Chef Bergaji Puluhan Juta

JURNAL SOREANG - Brunei Darussalam jadi salah satu destinasi TKI untuk merantau selain Malaysia atau Arab Saudi.

Pahit manis dirasakan para TKI saat merantau di Brunei Darussalam, terutama pada tahun-tahun pertama.

Salah satu TKI yang sudah belasan tahun merantau di Brunei Darussalam bercerita sedikit pengalamannya di Brunei Darussalam.

Baca Juga: Gila! Dibayar Rp400 Ribu Per Hari, Gaji TKI yang jadi Tukang Las di Brunei Darussalam Bisa Nyampe Belasan Juta

Waktu pertama sekali dirinya datang ke Brunei Darussalam dan kerja Brunei Darussalam dirinya kerja di Brunei awal tahun 2009.

Dirinya kerja di Brunei Darussalam pada tahun 2008-2009, awal bekerja satu bulan, dua bulan kerja ia mengungkapkan tak betah dengan suasananya.

"Disini saya mau kabur karena ya mungkin mental saya yang waktu itu baru merantau seperti itu ya dan saya juga harus jauh dari keluarga, yang sampai datang ke luar negeri ke Brunei Darussalam keadaanya jauh dari ekspektasi saya," ungkap Kang Adink sapaan akrabnya bercerita di channel youtubenya.

Baca Juga: Not For Sale! Juventus Akan Perpanjang Matthij de Ligt Hingga 2024 Nanti?

"Karena memang belum ada pengalaman ya, kenapa saya ingin kabur, saya yang di rumah biasa makan, tidur kerja ya seadanya seperti itu ya, pas datang ke sini saya kerja full dari pagi sampai petang," tambahnya.

Dirinya mengaku bekerja bagai tak henti dan merasa jenuh, bosan akan keadaan seperti itu.