JURNAL SOREANG - Wukuf di Arafah merupakan puncak atau inti dari pelaksanaan ibadah haji.
Ibadah haji tidak akan sah tanpa menunaikan wukuf di Arafah, oleh sebab itu jemaah tidak boleh meninggalkan rukun haji tersebut.
Baca Juga: Keren! Rinov Rivaldy dan Pitha Mentari Lolos ke Semifinal Badminton Malaysia Masters 2022
Bila kondisi fisik tidak memungkinkan, Kementerian Agama RI telah menyediakan 2 alternatif guna mengupayakan pelaksanaan wukuf jemaah yang terkendala tersebut.
Berhalangan wukuf di sini memiliki arti tidak memungkinkan secara fisik, bukan sebab yang tidak jelas alasannya.
Dilansir dari situs resmi Haji Kemenag berikut 2 alternatif yang disiapkan oleh petugas haji Indonesia beserta Kemenag untuk memfasilitasi jemaah yang tak memungkinkan kondisinya melaksanakan wukuf di Arafah.
1. Safari Wukuf
Safari wukuf merupakan ikhtiar Kemenag dan petugas haji guna tetap memberangkatkan jemaah yang tenagh dalam kondisi sakit.
Jemaah haji akan diantar ke tempat wukuf yaitu padang Arafah dengan menggunakan bis kesehatan atau ambulance.
Baca Juga: Lirik Lagu Dadakan Rizky Febian Rara Lida, Saat Jumpa Pertama Viral di TikTok
Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara Panitia Penyelenggara Ibadah haji (PPIH), Akhmad Fauzin.
"Khusus jemaah yang sakit kita akan disafariwukufkan. Jadi jemaah akan diikhtiarkan wukuf di Arafah bisa menggunakan bis atau ambulance," ungkap Akhamd Fauzin sebagaimana dikutip JurnalSorenag.Pikiran-Rakyat.com dari haji.kemenag.go.id pada Jumat, 8 Juli 2022.
Di samping itu, bagi pihak yang benar-benar tak memungkinkan keluar dari kendaraan akan difasilitasi Safari Wukuf guna tetap hadir di Arafah tanpa meninggalkan kendaraan.
Alternatif tersebut dijelaskan oleh Kepala Biro Humas, Dara dan Informasi (HDI) Setjen Kementerian Agama terkait alternatif tersebut.
Baca Juga: Daftar Soundtrack Film Marvel Thor Love and Thunder dan Momen Putarnya, Spolier
"Apabila tidka memungkinkan akan dibadalhajikan oleh petugas, artinya begini, kalau ada jemaah haji Indonesia yang sedang sakit dan bisa dibawa dengan ambulance atau bis kesehatan mereka akan di safari wukuf-kan dengan tetap berada di dalam kendaraan. Jadi mereka tidak seperti jemaah haji sehat yang berada di luar," jelasnya.
2. Badal Haji
Alternatif ini diberlakukan untuk jemaah haji yang tidak memungkinkan kondisi fisiknya berangkat ke tanah Arafah untuk melaksanakan wukuf.
Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara PPIH, Akhmad Fauzin menyusul alternatif pertama yang telah dijelaskan sebelumnya.
"Jika jemaah tidak bisa secara fisik atau tidka mampu, akan kita badalhajikan," tegasnya.
Baca Juga: J-Hope BTS Ungkap Daftar Lagu untuk Album Solo ‘Jack In The Box’ Miliknya, Ada 10 Lagu Kpop
Selain itu, alternatif ini juga diperuntukkan bagi jemaah haji yang wafat yang belum sempat melaksanakan wukuf di Arafah.
Demikianlah informsi seputar alternatif pelaksanaan wukuf bagi jemaah haji Indonesia yang tengah sakit atau berhalangan lainnya.***