Penyelesaian proses Skrining ini, bertujuan agar para Jemaah sudah siap dalam menghadapi wukuf madiri.
“Ini penting dilakukan agar tadi angka wafat saat Jemaah wukuf bisa terkendali, dengan Skrining ulang atau medical checkup ini bisa diketahui betul dan bisa melihat jemaah mana yang bisa dan jemaah mana yang tidak disafariwukufkan. Sekali lagi, keselamatan jemaah jadi prioritas kita,” jelas Budi.
Kemudian, Budi juga mengungkapkan bahwa kebanyakan penyakit dari para Jemaah haji Risti yaitu hipertensi, jantung terkait kardiovaskuler mendominasi penyakit Jemaah haji.
“Saat ini penyakit jemaah didominasi hipertensi dan penyait terkait kardiovaskular, mungkin karena jemaah kita tahun ini masih tertib prokes, masih banyak Jemaah Indonesia memakai masker sehingga angka penyakit parunya tidak sebesar yang diperkirakan,” pungkasnya.
Selain itu, jelang Armuzna pihak KKHI terus memberikan imbauan untuk para Jemaah haji agar menghindari kelelahan berlenihan.
Baca Juga: Penting! Jemaah Haji Furoda 2022 Diwajibkan Berangkat melalui PIHK, Sudah Diatur Dalam UUD?
Kelelahan berlebihan akan menjadi salah satu penyebab timbulnya penyakit bawaan, yang dimiliki para Jemaah Risti.
“Kita imbau Jemaah tetap minum yang cukup jangan tunggu haus untuk mencegah dehidrasi, tiga hari sebelum Arafah nanti perbanyak istirahat di hotel masing-masing agar kesehatan pulih dan siap untuk melaksanakan prosesi Armuzna dengan baik,” tegas Budi.***