JURNAL SOREANG - Sejauh ini memasuki hari ke-18 operasional haji di Tanah Suci, pihak Kemenag telah melaporkan sebanyak 3.000 jemaah haji Indonesia jalani rawat jalan kesehatan.
Penyebab banyaknya jemaah haji yang harus mendapat penaganan medis tersebut, dipicu oleh berbagai faktor yang beragam.
Faktor paling mendominasi adalah sebab kelelahan akibat aktivitas jemaah haji itu sendiri.
"Jadi yang paling banyak adalah hipertensi, mereka yang kelelahan karena aktivitas apakah karena umrah atau sekedar ziarah, barangkali penyebabnya tekanan darahnya meningkat sehingga perlu mendapatkan obat atau kontrol dari dokter kloternya," ungkap Muhammad Imaran, Kasie Kesehatan haji Indonesia kepada awak media yang tergabung di Media Center Haji (MCH) sebagaimana dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Haji Kememnag pada 22 Juni 2022.
Di samping itu, pihak Kemenag juga menyebutkan sejumlah jemaah haji Indonesia harus menjalani rawat inap di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah disebabkan faktor yang cukup beragam.
Penyebabnya yang paling mendominasi adalah cuaca dan suhu udara tanah Arab yang cukup tinggi membuat jemaah haji harus lebih beradaptasi.
Baca Juga: Jenius! Ini Siasat Coach Teco Agar Bali United Tampil Maksimal, di AFC Cup 2022
Faktor tersebut memicu kambuhnya penyakit bawaan jemaah haji dari Indonesia. Sehingga mereka harus menjalani perwatan medis di KKIH Makkah.