“Kami menyajikan bukti pertama untuk kelompok beruang kutub yang berbeda secara genetik dan terisolasi secara fungsional di Greenland tenggara, yang memenuhi kriteria untuk diakui sebagai subpopulasi beruang kutub ke-20 di dunia,” tulis para peneliti dalam studi baru mereka, yang diterbitkan Juni 16 di jurnal Science.
Populasi tenggara yang baru berisi sekitar 300 individu, meskipun menentukan jumlah pastinya sulit, kata para peneliti.
Kelompok yang baru ditemukan adalah yang paling beragam secara genetik dari semua 20 populasi di Kutub Utara, dan perbandingan genetik menunjukkan bahwa mereka telah diisolasi dari populasi timur laut selama sekitar 200 tahun, kata para peneliti.
Beruang kutub terdaftar sebagai hewan yang rentan terhadap kepunahan, menurut Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) (buka di tab baru), dan ada sekitar 36.000 individu yang tersisa di alam liar.
Tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa spesies itu bisa punah pada akhir abad ini karena efek perubahan iklim.
Meskipun menjadi predator darat terbesar di dunia, beruang kutub sebenarnya terdaftar sebagai mamalia laut karena mereka bergantung pada makanan yang didominasi air, yang sebagian besar terdiri dari anjing laut.
Tetapi untuk berburu makanan, beruang putih salju mengandalkan es laut sebagai platform untuk mengintai mangsanya dari atas.
Baca Juga: Ternyata Bukan di Kutub, Inilah Beberapa Tempat Terdingin yang Ada di Dunia
Sayangnya, kenaikan suhu yang disebabkan oleh perubahan iklim mengurangi jumlah es laut yang tersedia, menyusutkan habitat alami mereka.