Protes itu menunjukkan tantangan yang akan dihadapi Presiden Ferdinand Marcos, yang berencana menjalin hubungan ekonomi yang lebih kuat dengan China tetapi tidak menyerah pada provokasi pelanggaran hukum di laut.
Para analis menilai kemenangan Marcos pada pemilihan 9 Mei lebih menguntungkan Beijing daripada Washington.
Marcos juga pada pekan lalu mengatakanakan mempertahankan wilayah berdaulat dan menentang perambahan China.
Hal itu dikatakan Marcos setelah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping untuk membahas peningkatan hubungan bilateral.
Baca Juga: Persib Bandung Bakal Uji Tanding Dua Kali di Batam, Lawan Tim Mana Saja?
Filipina dan China secara historis memiliki hubungan sulit yang dipicu oleh klaim teritorial Beijing serta perilaku penjaga pantai dan armada penangkap ikannya di Laut China Selatan.***