JURNAL SOREANG - Wali kota London Sadiq Khan dari Partai Buruh Inggris bentrok dengan penelepon yang mendukung rencana Inggris untuk mengirim pencari suaka ke Rwanda, menuduhnya tak ingin mereka datang ke sini.
Itu terjadi setelah Boris Johnson Perdana Menteri Inggris sejak 2019 - 2022 dari Partai Konservatif mengumumkan Angkatan Laut Kerajaan Inggris akan mengambil alih dari Pasukan Perbatasan untuk patroli Selat Inggris, karena rencana untuk mengirim orang ke Rwanda telah menuai kritik keras.
Mengungkapkan bahwa proposal radikal mengenai pidato saat di Kent, Boris Johnson juga mengumumkan bahwa orang yang mempertaruhkan nyawa orang lain di Selat Inggris akan menghadapi hukuman penjara seumur hidup di bawah undang-undang baru.
Penelepon Tristan mengatakan kepada Sadiq Khan, "Saya setuju dengan ini pada prinsipnya. Saya pikir itu ide yang bagus. Mungkin Rwanda bukan negara pilihan terbaik. Tapi, saya pikir masuk akal untuk memiliki sistem pemrosesan."
"Mari kita buat aturan di mana kita benar-benar dapat mengatakan jumlah X adalah pengungsi bla...bla...bla... lalu, kita akan membantu mereka, dan ini adalah migran ekonomi. Sayangnya, kita tidak bisa pada tahap ini. Tentu saja itu adalah imigran ilegal. Sama sekali tak bisa!."
Sadiq Khan meminta Tristan untuk menjelaskan bagaimana seorang pria gay asal Iran akan pergi ke Inggris jika ia bersedia.
"Orang Iran itu, saya akan menjalani prosesnya. Jadi di tempat aman mana pun saya tiba, saya akan mengatakan 'Hai, begini situasinya, bisakah saya mengajukan status pengungsi?," tanya Tristan.