Ribuan Warga Asing 'Terjebak' Saat Akan Tinggalkan Ukraina Akibat Serangan Rusia

- 25 Februari 2022, 20:21 WIB
Serangan rusia ke Ukraina membuat warga asing terjebak.
Serangan rusia ke Ukraina membuat warga asing terjebak. /Reuters TV via Reuters

JURNAL SOREANG - Serangan Rusia membuat ribuan orang warga dari negara lain terjebak di Ukraina. Bukan hanya pekerja, mereka banyak juga yang berstatus pelajar.

Seorang profesor universitas Lebanon yang telah tinggal di Kyiv selama 33 tahun, Chreim, mengatakan ribuan rekan senegaranya yang terperangkap di Ukraina mencoba pergi. Namun pasukan Rusia terus membombardir negara itu.

“Kami memiliki keluarga Libanon dengan bayi berusia dua atau tiga bulan yang baru-baru ini beremigrasi karena krisis ekonomi,” katanya.

“Kami mencoba mengirimi mereka makanan.”

Baca Juga: Mancini Ancaman Piala Dunia Terakhir Ronaldo! Inilah Skenario Timnas Italia Agar Lolos Piala Dunia 2022 Qatar

Chreim yang mengepalai Komunitas Lebanon di Ukraina, sebuah kelompok diaspora di negara itu, mengatakan ada sekitar 4.500 orang Lebanon yang tinggal di Ukraina, di antaranya sekitar 1.300 adalah pelajar.

Beberapa siswa telah memposting video di media sosial, meminta pemerintah Lebanon untuk membantu mereka mengungsi.

Kementerian luar negeri Lebanon Kamis 24 Februari 2021, pihaknya akan membentuk tim krisis yang terdiri dari pejabat menteri dan duta besar Lebanon untuk Ukraina, Rusia, Polandia dan Rumania untuk bertukar informasi dan mengusulkan langkah selanjutnya yang perlu diambil.

Kementerian juga menyiapkan formulir pendaftaran dan hotline untuk warga Lebanon di Ukraina.

Baca Juga: Afiliator Binary Option Indra Kenz Terancam Penjara 20 Tahun, Netizen: Siap Siap Doni Salmanan!

Sementara warga Lebanon yang terjebak di Ukraina mengatakan kepada Al Jazeera, kedutaan besar negara itu tidak menanggapi panggilan mereka atau mengatakan tidak ada yang bisa mereka lakukan.

Setelah malam yang "luar biasa" di mana mereka mendengar suara ledakan, mereka memutuskan untuk berkemas dan berkendara ke barat menuju Polandia. Mereka meninggalkan rumah pagi-pagi sekali, tetapi terjebak macet selama berjam-jam.

“Kami tidak marah (pada pemerintah Lebanon),” katanya seperti dilansirkan Al Jazeera, Jumat 25 Februari 2022.

“Kami kecewa, tetapi tidak terkejut dengan pemerintah kami.”

Baca Juga: Kekayaan Hampir 1000 Trilun dan Serangan ke Ukraina: Presiden Rusia Vladimir Putin, Politisi Terkaya di Dunia

Sementara itu, Hassan Fahs, seorang mahasiswa kedokteran berusia 20 tahun di Chernivtsi, dekat perbatasan Rumania, mengatakan universitasnya telah berbicara dengan pihak berwenang Rumania untuk melihat apakah mereka dapat mengevakuasi mahasiswa mereka.

Fahs mengatakan, sementara situasi di kota barat relatif tenang, ketegangan meningkat.

Pejabat Lebanon di kementerian luar negeri dan di kedutaan di Kyiv tidak menanggapi banyak pertanyaan dari Al Jazeera. Seorang juru bicara yang ditunjuk hanya membagikan tautan ke formulir pendaftaran.***

Editor: Sam

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah