Alasan pertama konflik adalah karena NATO mulai mengekspansi wilayah Eropa Timur.
Mereka menyimpan tentaranya di beberapa titik dan diantaranya adalah Ukraina.
Tentara NATO mulai ditempatkan di beberapa titik di Ukraina yang membuat Rusia merasa keamanan negara mereka terancam oleh ekspansi ini.
NATO sendiri merupakan pasukan aliansi dari beberapa negara yang dibentuk untuk menjaga ketertiban wilayah regional yang rentan konflik.
Anggota NATO kebanyakan dari Eropa dan dikomandoi oleh Amerika Serikat, yang membuat Rusia merasa terancam dengan adanya NATO di daerah perbatasan.
Baca Juga: Sikap Indonesia terhadap Konflik Rusia dan Ukraina, Simak Ulasan Selengkapnya
2. Sejarah di Masa Lalu
Kejayaan masa lalu menjadi salah satu teori yang patut disorot. Hal ini diperkuat dengan retorika Presiden Putin beberapa hari sebelum penyerangan.
Presiden Putin berkata Ukraina adalah bagian lama dari Rusia. Ia juga berkata bahwa Rusia telah "dicuri" ketika Uni Soviet runtuh pada 1991. Ia pun menuduh Ukraina sebagai "koloni" AS.
Oleh karena itu Rusia menganggap Ukraina adalah alat Amerika untuk mengontrol ruang gerak Rusia di kawasan Eropa Timur.