Najib meyakini, dengan adanya perpustakaan pintar, guru maupun siswa dari berbagai kota yang ada di Australia dapat membaca buku berbahasa Indonesia tanpa harus datang ke lokasi tertentu.
Najib juga menjelaskan bahwa perpustakaan pintar sebenarnya sudah disediakan bagi guru Bahasa Indonesia di Australia sejak 2021.
“Namun penggunaannya belum terlalu optimal dikarenakan stok buku yang ada masih terbatas. Melihat minat para guru yang cukup tinggi, maka kita berkomitmen untuk meningkatkan jumlah buku dan ragam judulnya, sehingga dapat digunakan oleh lebih banyak tingkatan pemelajar Bahasa Indonesia di Australia,” jelas Najib.***