Profil Lengkap Raja Zarith Sofia, Permaisuri Sultan Ibrahim Ismail Penguasa Johor Malaysia Lulusan Oxford

- 2 Februari 2022, 20:04 WIB
Profil Lengkap Raja Zarith Sofia, Permaisuri Sultan Ibrahim Ismail Penguasa Johor Malaysia ini Ternyata Lulusan Oxford
Profil Lengkap Raja Zarith Sofia, Permaisuri Sultan Ibrahim Ismail Penguasa Johor Malaysia ini Ternyata Lulusan Oxford /Twitter @OfficialJohor

JURNAL SOREANG - Yang Mulia Raja Zarith Sofiah Binti Almarhum Sultan Idris Shah lahir pada 14 Agustus 1959 di Rumah Sakit Batu Gajah, Perak.

Tuanku adalah putri kedua dan putra ketiga dari pasangan kerajaan D.Y.M.M. Paduka Seri Sultan Perak Almarhum Paduka Seri Sultan Idris al-Mutawakkil Alallahi Shah Ibni Almarhum Sultan Iskandar Shah Kadasallah dan D.Y.M.M. Raja Perempuan Perak, Almarhum Raja Perempuan Muzwin Binti Almarhum Raja Dato’ Sri Ariff Shah.

Dikutip Jurnal Soreang dari kemahkotaan.johor.gov.my, DYMM Raja Zarith mengenyam pendidikan awal di Sekolah Rendah Jenis Kebangsaan Datin Khadijah Kuala Kangsar hingga kelas enam.

Selanjutnya Yang Mulia melanjutkan pendidikan menengahnya di Sekolah Tipe Nasional Raja Perempuan Kalsom Kuala Kangsar.

Baca Juga: Simak! Satu-satunya yang Bergelar Mahissasuramardini, Inilah Kisah Pemerintahan Ratu Shima

September 1972, Tuanku melanjutkan studinya di Cheltenham Ladies College di Inggris hingga selesainya Form Enam.

DYMM Raja Zarith Sofiah melanjutkan studinya di Davies College, London pada tahun 1977. Pada tahun 1978, ia diterima di Somerville College, Universitas Oxford setelah lulus ujian Oxford dengan gelar Bachelor of Arts pada tahun 1983.

DYMM Raja Zarith Sofiah berkesempatan mengunjungi beberapa negara bersama Paduka Ayahanda dan Bundanya.

Di antara negara-negara yang pernah dikunjunginya bersama adalah Hong Kong, Taiwan, Jepang, Thailand, Iran, Italia, dan Inggris.

Baca Juga: Hebat! Inilah Perempuan Penguasa Jawa yang Membuat Pangeran Arab Gentar

Selain itu, Raja Zarith juga menunaikan ibadah umrah bersama Paduka Ayahanda dan Bonda beserta keluarganya pada tahun 1980 dan mengunjungi Turki.

DYMM Raja Zarith Sofiah juga seorang ahli bahasa, Yang Mulia telah belajar beberapa bahasa termasuk Mandarin, Prancis dan Italia.

Saat belajar di Universitas Oxford, Yang Mulia memilih bahasa Mandarin sebagai mata kuliah gelarnya.

DYMM Raja Zarith Sofiah memiliki bakat seni dari ayahnya. Lukisan-lukisan yang dihasilkan sudah beberapa kali menjadi hiasan buku-buku suvenir.

Baca Juga: Heboh! Dikabarkan Berpacaran dengan Amanda Manopo, Intip Profil dan Biodata Mischa Chandrawinata

Sikapnya ramah dan berorientasi pada orang. Tuanku selalu menyadari dan menghargai segala pengorbanan para anggota pasukan keamanan yang membela kedaulatan negara, sehingga menjadikan Tuanku Raja Zarith Sofiah sebagai ratu yang dicintai dan dikagumi, khususnya oleh masyarakat Johor.

Pada bulan Maret 1983, Paduka Ayahanda DYMM Sultan Perak dengan senang hati menganugerahkan gelar kehormatan 'Seri Paduka Cura Si Manja Kini' (S.P.C.M.) kepada Yang Mulia Raja Zarith Sofiah.

Tuanku Zarith Sofiah menikah dengan DYMM Sultan Johor Sultan Ibrahim Ibni Almarhum Sultan Iskandar yang saat itu adalah Tunku Mahkota Johor.

Akad nikah berlangsung di Masjid Ubudiah, Kuala Kangsar pada 22 September 1982. Sedangkan Musyawarah berlangsung di Istana Iskandariah, Bukit Chandan, Perak pada 12 September 1983 dan Muktamar di Johor Bahru pada 19-20 September 1983.

Profil Lengkap Sultan Ibrahim Ismail Penguasa Johor Malaysia, Pernah Jadi Tentara Pasukan Khusus, Pilot, Hingga Komandan!
Profil Lengkap Sultan Ibrahim Ismail Penguasa Johor Malaysia, Pernah Jadi Tentara Pasukan Khusus, Pilot, Hingga Komandan! Twitter @OfficialJohor

Pada saat pernikahan, Yang Mulia berusia 23 tahun. Sebagai hasil dari pernikahan, pasangan kerajaan dikaruniai 6 mata yang cerah, 5 pangeran dan seorang putri.

Putra sulung Yang Mulia, Tunku Ismail sekarang menjadi Tunku Mahkota Johor. Putranya yang lain adalah Tunku Aminah, Tunku Idris, Tunku Abdul Jalil, Tunku Abdul Rahman dan Tunku Abu Bakar.

Selama pernikahannya dengan DYMM Sultan Ibrahim, Yang Mulia dianugerahi gelar Yang Amat Mulia Isteri Tunku Mahkota Johor Raja Zarith Sofiah.

Sepeninggal Sultan Iskandar Ibni Almarhum Sultan Ismail pada Januari 2010, Tunku Mahkota diproklamasikan sebagai Sultan Johor dengan gelar DYMM Sultan Ibrahim Ibni Almarhum Sultan Iskandar, sedangkan Tuanku Zarith Sofiah menyandang gelar DYMM Raja Zarith Sofiah binti Almarhum Sultan Idris Syah.

Baca Juga: Wow! Mirip Bali, Ternyata Inilah Fungsi Candi Kotes, Monumel Awal Terbentuknya Kerajaan Majapahit

Tuanku Zarith Sofiah adalah Rektor Universiti Teknologi Malaysia (UTM) serta Anggota Fakultas Studi Bahasa dan Linguistik, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).

Di antara keterlibatan Yang Mulia dalam kegiatan masyarakat adalah bertindak sebagai Pelindung Asosiasi Cerebral Palsy Johor, Asosiasi Pengajaran Bahasa Inggris Malaysia dan juga Penasihat Kerajaan Bulan Sabit Merah Malaysia.

Pada tanggal 28 November 2012, Yang Mulia setuju untuk meluncurkan Yayasan Raja Zarith Sofiah Johor. Yayasan ini didirikan untuk menggalang dana untuk menyelenggarakan berbagai program pendidikan.

Yayasan ini juga bertujuan untuk menyebarkan cara belajar Islam. Tuanku Zarith Sofiah banyak mengadakan forum dan kerjasama dengan para ahli dari luar negeri untuk membahas arah pendidikan nasional.

Baca Juga: 4 Kuliner Favorit Lisa BLACKPINK, Salah Satunya adalah Phanaeng Kai Makanan Khas Thailand

Dekrit kerajaan yang disampaikan oleh Yang Mulia adalah “Forum Suara Damai, Hati Nurani dan Alasan (PCORE)” pada tahun 2010 dan “Forum Persatuan & Multikulturalisme: Membangun Masa Depan Bersama (PCORE)” pada tahun 2013.

DYMM Raja Zarith Sofiah juga menyampaikan pidato kerajaan / pidato utama pada upacara '3rd Sultan Qaboos Award for Voluntary Work' pada 5 Desember 2013 di Muscat, Oman.

Setelah menerima undangan dari Pemerintah Oman melalui Kementerian Pembangunan Sosial negara tersebut, selain dari sesi di Somerville College, University of Oxford, berjudul "We Are Like You: What Malaysian Muslim Have In Common With Other Communities Around the World." pada bulan Februari 2012.

Tuanku juga setuju untuk menghadiri Ditchley Roundtable Conference yang diselenggarakan oleh Oxford Centre of Islamic Studies (OCIS) dan Universiti Teknologi Malaysia (UTM) pada Mei 2012.

Universitas terkemuka di Inggris, Oxford
Universitas terkemuka di Inggris, Oxford Pixabay

Memang, peran Yang Mulia dalam memperkuat sistem pendidikan di Malaysia sangat besar. Selain itu, Yang Mulia juga aktif di bidang penulisan.

Tulisan Yang Mulia termasuk buku cerita anak-anak serta tulisan di surat kabar harian berbahasa Inggris 'Mind Matters'.

Buku 'On Common Ground' yang berisi pilihan 80 tulisan Yang Mulia di kolom On Common Ground dan Mind Matters di New Straits Times dan The Sunday Star dari 2002 hingga 2012 diterbitkan pada Oktober 2013.

Editor: Azmy Yanuar Muttaqien

Sumber: kemahkotaan.johor.gov.my


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah