Network
JURNAL SOREANG - Otoritas Arab Saudi dikabarkan mengucurkan modal hingga US$15 miliar atau sekitar Rp214 triliun untuk proyek kota Al Ula, kawasan yang harus dihindari Nabi Muhammad SAW.
Al Ula memang sudah lama dikenal sebagai kawasan 'angker'. Banyak orang Saudi percaya bahwa daerah itu adalah tempat jin dan roh jahat sehingga harus dihindari.
Pengembangan ini dilakukan untuk meningkatkan perekonomian dengan memperluas sektor pariwisata di beberapa daerah, salah satunya adalah Al Ula.
Pembangunan Al Ula dibagi menjadi tiga tahap, yakni 2023, 2030, 2035. Sebagai dana awal, Arab Saudi menyediakan US$2 miliar atau sekitar Rp28 triliun untuk mengembangkan kawasan Al Ula.
Baca Juga: Budaya Minum di Jepang Ini Sungguh Mengejutkan, Alkohol Bisa Diminum di Tempat Umum
CEO Royal Commission for Al Ula (RCU), Amr Al Madani mengatakan dana juga diperoleh dari kemitraan swasta sebesar US$3,2 miliar atau sekitar Rp45 triliun. Dana tersebut telah dialokasikan untuk prioritas infrastruktur jelang penyelesaian proyek tahap 2023.
“Kami tidak masalah melaksanakan tahap satu, termasuk pembangunan bandara yang sudah selesai,” kata Al Madani seperti dikutip Jurnal Soreang dari world-today-news.com.
RCU didirikan oleh Kementerian Keuangan Saudi pada Juli 2017 untuk mengelola pengembangan situs bersejarah tersebut.
Proyek itu, kata dia, juga akan mulai mengembangkan infrastruktur trem rendah karbon.
Baca Juga: Jadwal Waktu Shalat untuk Banten dan Sekitarnya, Sabtu 29 Januari 2022
