Pemerintah Arab Saudi Hancurkan Banyak Situs Peninggalan Nabi Muhammad SAW di Mekah dan Madinah, ini Alasannya

- 28 Januari 2022, 09:54 WIB
Masjidil Haram di Mekah Arab Saudi
Masjidil Haram di Mekah Arab Saudi /Pixabay/ODIEN

Baca Juga: Ketahuan Bermain Sepak Bola, Hukuman Penjara di Depan Mata, Kok Bisa? Simak Kisahnya

Irfan Al-Alawi, direktur Islamic Heritage Research Foundation, sebuah lembaga berbasis di Inggris yang kini telah pindah ke AS, telah bertahun-tahun mencela situasi bencana tersebut. Dua tahun lalu di Mekah, rumah Hamzah, paman nabi yang berusia 1.300 tahun, dibuldoser untuk dijadikan hotel.

Rumah tempat Muhammad diyakini dilahirkan pada tahun 570 M juga telah dihancurkan untuk dijadikan gedung pencakar langit.

Litani penghancuran termasuk situs-situs yang terkait dengan keluarga Nabi: rumah Khadijah, istri pertamanya, dan makam putrinya Fatima, yang dihancurkan di Madinah pada awal tahun 1920-an bersama dengan keponakannya Hasan bin Ali, putranya. Fatima dan Ali, imam pertama kaum Syi'ah.

Hotel Hilton sekarang berdiri di atas reruntuhan rumah kuno ayah mertua Muhammad. Lima dari "Tujuh Masjid" yang dibangun oleh putri Muhammad dihancurkan 90 tahun yang lalu.

Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad SAW*
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad SAW*

Pada tahun 2002 Benteng Ajyad Mekah, yang dibangun oleh Ottoman pada tahun 1780 di sebuah bukit yang menghadap ke Masjidil Haram, dihancurkan; sebagai gantinya adalah salah satu gedung tertinggi di dunia, Abraj Al-Bait.

Pemerintah Turki bereaksi dengan protes resmi terhadap Arab Saudi (ditolak sebagai campur tangan yang tidak semestinya) dan permintaan dukungan dari Unesco.

Transformasi dua kota suci, Mekkah dan Madinah, kini telah selesai. Beberapa bukti visual—film langka dan foto awal yang lolos dari sensor—tetap ada.

Arab Saudi mungkin membanggakan empat situs warisan dunia Unesco, tetapi tidak ada satu pun monumen Islam. Pada tahun 2008 organisasi tersebut mengakui reruntuhan Nabatea Al-Hijr; pada tahun 2010 pemukiman gurun At-Turaif, ibu kota pertama dinasti Saudi dari mana Wahhabisme menyebar.

Halaman:

Editor: Azmy Yanuar Muttaqien

Sumber: theartnewspaper.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah