Network
JURNAL SOREANG - Tentang gaji Buruh Migran Indonesia (BMI) di Brunei Darussalam telah kita bahas di artikel lalu.
Intinya ada dua macam gaji BMI di Brunei Darussalam, yaitu gaji minimum bagi pekerja tanpa keahlian dan pekerja ahli.
Gaji BMI tanpa keahlian di Brunei Darussalam minimum Rp4 juta per bulan. Sedangkan bagi pekerja ahli minimum Rp10 juta per bulan.
Baca Juga: Begini Prosedur Jadi BMI di Brunei Darussalam, Ihans Siap Bantu
Di sana kita tak perlu mengeluarkan biaya untuk makan dan tempat tinggal. Artinya, gaji tersebut bersih.
Prosesnya?
Dikutip Jurnal Soreang dari YouTube Ihans Aidi2, Kamis, 27 Januari 2022, untuk BMI yang hendak bekerja di Brunei Darussalam, ternyata prosesnya simpel.
Pertama siapkan sejumlah dana dan paspor.
Baca Juga: Jadwal Waktu Shalat untuk Bengkulu dan Sekitarnya, Jumat 28 Januari 2022
Kedua siapkan mental, niat dan tekad yang kuat, karena selama bekerja di Brunei Darussalam, kita akan jauh dari keluarga yang kita cintai.
Biaya administratif yang diperlukan BMI bekerja di Brunei Darussalam berkisar antara Rp10 sampai Rp12 juta.
"Itu tidak termasuk uang saku," kata Ihans.
Lamanya kontrak kerja di Brunei Darussalam rata-rata dua tahun. Habis kontrak boleh pulang. Bila dicegah perusahaan, kita bisa komplain ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
Baca Juga: Jadwal Waktu Shalat untuk Jambi dan Sekitarnya, Jumat 28 Januari 2022
Pokoknya, BMI di Brunei Darussalam tak usah kuatir. Semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan kita, sudah tertata rapi.
Lagi pula kehidupan di Brunei Darussalam itu adem. Kehidupan islaminya kental banget.
Di Brunei Darussalam tidak ada tempat hiburan. Pokoknya tempat yang enak banget untuk mendulang uang.
Baca Juga: Jadwal Waktu Shalat untuk Bandar Lampung dan Sekitarnya, Jumat 28 Januari 2022
Di sana kita tidak terlalu bebas, tidak boleh merokok, apalagi minum alkohol. Kejahatan pun minim.
"Pokoknya Brunei Darussalam negara yang tenang, damai dan sejahtera," kata Ihans yang sudah lebih dari lima tahun bekerja di sana.
Bahasanya satu rumpun dengan Indonesia, Malaysia dan Singapura, yaitu Bahasa Melayu.
"Intinya kita pasti bisa ngobrol dengan orang Brunei walaupun dialeknya berbeda," ujarnya.
Ihans berharap pandemi Covid-19 segera berakhir, agar BMI yang hendak bekerja di Brunei Darussalam bisa segera terwujud.
Ihans juga siap membantu jika ada BMI yang ingin bekerja di Brunei Darussalam.
"Silakan DM aja lewat Instagram @ihansaidi2," katanya. ***
