JURNAL SOREANG - Masyarakat Thailand panik karena harga Babi kian meroket, akhirnya mereka beralih mengonsumsi daging buaya.
Di tahun 2022 ini, sebuah penyakit telah membunuh jutaan babi di seluruh Asia Tenggara termasuk Thailand, yang sudah babak belur oleh udara beracun dan virus yang tak henti-hentinya.
Oleh sebab itu masyarakat Thailand tidak bisa lagi mengandalkan daging babi yang berlimpah dan murah untuk dimakan.
Baca Juga: Romantisme itu Indah, Prediksi Kartu Tarot Cancer, Leo dan Virgo Kamis 27 Januari 2022
Harga daging babi di Thailand naik 50% di beberapa daerah, melonjak hingga THB200 (US$6) atau setara dengan Rp86.000 per kilogram.
Masyarakat Thailand juga mendorong pemerintah untuk menangguhkan ekspor setidaknya sampai April.
Karena semakin mahal, daging babi kini tidak lagi terjangkau bagi banyak orang, sehingga mereka mencari alternatif dengan mengonsumsi daging buaya.
Sebenarnya daging buaya bukanlah menjadi makanan yang baru bagi masyarakat Thailand.