WOW! Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman Sulap Istana Kerajaan Jadi Hotel Mewah Boutique Group

- 24 Januari 2022, 18:23 WIB
Istana tuwaiq di Riyadh, Arab Saudi
Istana tuwaiq di Riyadh, Arab Saudi /@modern.arabesque

JURNAL SOREANG - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman dikabarkan menyulap beberapa istana di negaranya menjadi hotel mewah dengan fasilitas megah.

Dikutip dari saudigazette.com, 20 Januari 2022, Mohammed bin Salman atau yang dikenal dengan julukan MBS, meluncurkan brand pariwisata baru Boutique Group, lewat Public Investment Fund (PIF) yang ia pimpin.

Brand tersebut rencananya akan mengelola sejumlah istana kerajaan Arab Saudi menjadi hotel mewah.

Baca Juga: Siapa Putri dan Pangeran Kerajaan Paling Terkenal di Instagram? Pangeran Abdul Mateen Salah Satunya

Tujuannya adalah untu menghidupkan kembali dan melestarikan cagar budaya Arab Saudi, sekaligus menciptakan pengalaman wisata unik bagi pengunjung.

Setidaknya di tahap pertama nanti, ada tiga istana yang akan menjadi percontohan proyek tersebut, termasuk Istana Hamra di Jeddah, yang akan dijadikan hotel dengan 33 kamar berkelas Luxury Palace Suites dan 44 kamar kelas Luxury Villas.

Istana kedua di tahap pertama itu adalah Istana Tuwaiq di Riyadh yang akan menyediakan 40 kamar Luxury Palace Suites dan 56 luxury villas.

Baca Juga: Piala Dunia Qatar 2022 Bisa Jadi Panggung Internasional Terakhir Bagi Lima Bintang Senior Berikut

Masih berlokasi d Riyahd, Istana Red Palace akan menawarkan 71 kamar, termasuk 46 luxury suites dan 25 luxury guest rooms.

Hotel Boutique Group tersebut akan memadukan budaya dan heritage kerjaan Arab Saudi dengan fasilitas modern, sehingga menyajikan pengalaman menginap yang unik bagi para tamu.

Dengan begitu, sektor pariwisata akan semakin berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi lokal Arab Saudi.

Baca Juga: Inilah Deretan Pemain Muda yang Berpotensi Menjadi Bintang di Piala Dunia Qatar 2022, Siapa Saja?

Gubernur PIF Yasir Al-Rumayyan mengatakan, MBS meluncurkan Boutique Group, sesuai dengan mandat yang didapat PIF, untuk menggali sektor-sektor yang menjanjikan di Arab Saudi.

Harapannya, hal itu akan membantu percepatan diversifikasi ekonomi Arab Saudi agar lebih berperan terhadap PDB negara itu dari sektor non-minyak bumi.

"Boutique Group akan meningkatkan daya tarik pariwisata kerajaan Arab Saudi, yang sebenarnya sudah unik, serta menguatkan posisi Arab Saudi sebagai destinasi budaya dan turisme regional dan internasional dan berkontribusi terhadap Visi Saudi 2030," tutur Yasir.

Baca Juga: Jadwal Waktu Shalat untuk DKI Jakarta dan Sekitarnya, Selasa 25 Januari 2022

Dilansir dari hoteliermiddleeast.com, rencana pengembangan Boutique Group sudah diumumkan oleh CEO The Red Sea Project, John Pagano.

The Red Sea Project sendiri merupakan salah satu perusahaan swasta yang dilibatkan dalam pengembangan hotel-hotel Boutique Group.

Pagano mengaku bahwa ada sejumlah standar dari brand Boutique Group yang tak dimiliki oleh hotel-hotel lain di dunia.***

Editor: Handri

Sumber: Saudi Gazette Hotelier Middle East


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x