Sebenarnya kala itu terdapat dua induk persepak bolaan di Indonesia, yaitu Nederlandcshe Indische Voetbal Unie (NIVU) dan Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI).
PSSI telah dibentuk pada tahun 1930, kala itu PSSI diketuai oleh Soeratin Sosrosugondo.
Kedua induk sepak bola tersebut awalnya sepakat kerja sama untuk menentukan pemain yang ikut dalam gelaran Piala Dunia.
Namun, NIVU dikabarkan khawatir kalah bersaing dengan PSSI. Sehingga NIVU melanggar perjanjian tersebut.
Pada akhirnya PSSI pun tidak memberangkatkan para pemainnya ke Piala Dunia 1930.
Tapi para pemain NIVU yang mewakili Timnas Hindia Belanda atau Indonesia, mayoritas merupakan orang Indonesia.
Para pemain Hindia Belanda yang terdiri dari orang Belanda dan Indonesia butuh waktu berminggu-minggu untuk sampai di Prancis.
Piala Dunia 1938 di Prancis, pertandingannya menggunakan sistim gugur.