Ketika Tragedi Berdarah Terjadi di Thailand, Situasi Mencekam, Sang Raja Terpaksa Turun Tangan

- 30 Desember 2021, 16:25 WIB
Potret Bhumibol Adulyadey, salah satu raja dengan masa kekuasaan terlama dalam sejarah/tangkapan layar
Potret Bhumibol Adulyadey, salah satu raja dengan masa kekuasaan terlama dalam sejarah/tangkapan layar /Instagram @lovekingbhumibol

JURNAL SOREANG - Kudeta, diketahui merupakan hal yang biasa terjadi dalam sejarah politik di Thailand.

Negeri gajah putih itu sering mengalami pergantian Perdana Menteri lewat jalur kudeta.

Tercatat 16 kali sudah pergantian tersebut, disertai beberapa pergolakan politik lewat protes dan demonstrasi.

Baca Juga: Tak Hanya di Indonesia! Di Negara Thailand pun Banyak Dukun, Pelanggannya Wanita Cantik

Kudeta ini jugalah, yang kemudian mengubah Thailand menjadi negara monarki konstitusional pada 24 Juni 1932 silam.

Tragedi Berdarah 'Black May' di Thailand

Kepemimpinan sebelum Maha Vajiralongkorn yaitu Raja Bhumibol Adulyadej, sampai-sampai harus turun tangan untuk mendamaikan persoalan kudeta.

Baca Juga: Jangan Ngawur! Korban Kekerasan Seksual Bukan Pelaku Zina, Ini Penjelasannya

Hal tersebut terjadi dalam sebuah demonstrasi menentang pihak militer, yang diketahui sudah hampir setahun berkuasa.

Halaman:

Editor: Ghulam Halim Hanifuddin

Sumber: Instagram @inspecthistory


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah