Kisah Unik, Sultan Ini Bergabung Jadi Pencuri di Istananya Sendiri, Ikut Korupsi atau Garong Uang Rakyat?

- 24 Desember 2021, 06:51 WIB
Kisah Unik, Sultan Ini Bergabung Jadi Pencuri di Istananya Sendiri, Ikut Korupsi atau Garong Uang Rakyat?
Kisah Unik, Sultan Ini Bergabung Jadi Pencuri di Istananya Sendiri, Ikut Korupsi atau Garong Uang Rakyat? /

“Ini benar-benar sangat aneh,” kata pencuri yang dapat memahami bahasa binatang. “Anjing itu mengatakan bahwa salah seorang di antara kita yang miskin ini adalah seorang sultan.”
Atas dugaan yang fantastis ini, semua pencuri maupun sang sultan tertawa terbahak-bahak.

Mereka segera sampai di istana dan mulai bekerja. Pencuri yang pertama memasang tangga tali, kemudian semuanya meloncat dari dinding luar dan masuk ke kawasan istana.

Pencuri yang ketiga mengendus di mana tempat persembunyian harta sang sultan dan membawa teman-temannya ke sana.

Baca Juga: 5 Tradisi Mengerikan dari Berbagai Suku di Dunia, Salah Satunya Menjahit Kelamin Perempuan

Mereka kemudian menguras hartanya dan membungkusnya dalam beberapa buntalan, keluar dari istana melalui cara yang sama seperti ketika mereka masuk.

Begitu mereka sudah berada di luar dinding istana, mereka membagi-bagikan harta itu sama rata. Kemudian mereka cepat-cepat berpencar dan pulang ke rumah.

Di pagi harinya, sang sultan mengutus para penjaga istana, menyuruh mereka untuk menangkap kelima pencuri itu dan menggantungnya.

Tetapi ketika orang-orang malang itu digiring menuju tiang gantungan, pencuri yang kelima mengenali sang sultan dan kemudian maju serta berseru.

Baca Juga: Selain Faiq Bolkiah, Dua Pesepakbola Ini Pun Ternyata Keturunan Raja dan Sultan

“Wahai Sultanku, sekarang aku dapat mengenalimu di siang hari, karena engkau telah bergabung dengan gerombolan kami tadi malam. Kasihanilah kami, wahai Sultan yang mahamurah. Goyangkanlah jenggotmu dan selamatkanlah hidup kami yang tak berguna ini, maka kami akan berjanji dengan sungguh-sungguh untuk tidak mencuri lagi. Sebaliknya, kami akan menjadi hambamu dan melayanimu dengan setia seumur hidup kami,” kata pencuri kelima memohon belas kasih sang penguasa.

Sang sultan kemudian merasa iba kepada orang-orang yang bersalah itu dan ia menganggukkan kepalanya. Dalam gerakan rakhmani yang sekejap itu, jenggotnya bergoyang. Pada saat itu pula belenggu mereka dilepas dan mereka dengan senang hati menjadi para pelayan sang penguasa.

Tuh, kan, kisah sang sultan alias penguasa yang terlibat dalam pencurian itu beda banget dengan berita-berita garong duit rakyat yang dilakukan para pejabat atau petinggi negeri pada masa kini. ***

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Buku Tales Of The Mystic East


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah