Simak! Berikut 6 Fakta Aneh, Menarik, dan Kejam di Era Kehidupan Jepang Kuno

- 17 Desember 2021, 18:08 WIB
Ilustrasi kehidupan di era Jepang kuno
Ilustrasi kehidupan di era Jepang kuno /Wildan apriadi /Instagram @artfromjapan

Perceraian dan pernikahan ganda cukup umum, terutama di kalangan kelas bawah. Perceraian tetap tinggi di Jepang sampai akhir abad ke-19, sebelum adanya pengaruh Barat seperti modernisasi dan reformasi yang pelan-pelan membuat tingkat perceraian mulai menurun.

3. Kotoran manuisa dianggap sebagai komoditas berharga. Di masa itu, Jepang mengalami kekurangan pasokan kotoran hewan yang dapat digunakan sebagai pupuk.

Untuk mengakali krisis ini, para petani menggantinya dengan sesuatu yang disebut "tanah malam", yaitu kotoran manusia yang dikumpulkan pada malam hari.

Baca Juga: Negara Ini Paling Vokal Membenci Indonesia, Bukan Malaysia, Brunei Darussalam atau Thailand

Mengumpulkan, menjual, dan membeli "tanah malam" adalah bisnis yang serius kala itu. Bahkan, mencuri "tanah malam" bisa membuat pelakunya dipenjara.

Tapi hebatnya, industri "tanah malam" menjadikan Edo Jepang sebagai salah satu tempat terbersih pada masanya.

4. Prostitusi legal dan brutal
Bisnis prostitusi di era Edo lebih mirip perbudakan seks. Keluarga miskin banyak yang menjual anak perempuannya ke rumah bordil untuk memenuhi pendapatan atau melunasi utang.

Rumah bordil akan memaksa mereka menandatangani kontrak keras yang menjamin bahwa mereka tidak akan pernah bisa melarikan diri, tapi untuk pelacur berpangkat rendah, kondisi kerja seringkali cukup brutal.

Baca Juga: Terungkap! 8 Negara Ini Dukung Kemerdekaan Papua Barat dan Membenci Indonesia

Meskipun klinik kesehatan tersedia, penyakit kelamin merajalela dan mematikan. Pelacur rata-rata meninggal muda, seringkali karena bunuh diri atau komplikasi yang berkaitan dengan aborsi.

Halaman:

Editor: Rustandi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah