Pertama-tama, ini adalah organisasi yang terkait dengan sektor jasa: bisnis restoran dan hotel, tata rias, salon kecantikan.
Alasan utama larangan tersebut adalah karena kacamata tidak menunjukkan keindahan mata, menyembunyikan riasan dan secara umum merusak penampilan.
Eksekutif perusahaan percaya bahwa tanpa kacamata, gadis itu terlihat jauh lebih feminin dan ini secara positif mempengaruhi prestise perusahaan dan kualitas kerja.
Aturan serupa tidak berlaku pada laki-laki, dan perempuan mengeluh tentang pelecehan oleh majikan.
2. Transportasi wanita
Di angkutan umum Jepang, sering terjadi kasus pelecehan laki-laki terhadap perempuan. Fenomena ini bahkan memiliki nama sendiri yakni chikan.
Ketika jumlah keluhan tentang pria mulai meningkat, pemerintah mengambil tindakan, dan gerbong khusus untuk wanita muncul di kereta bawah tanah Jepang.
Gerbong seperti itu biasanya terletak di ujung kereta, dan pria dilarang keras memasukinya, yang diatur dengan denda.
Personel metro juga wajib memantau penumpang dan mencegah kehadiran laki-laki di gerbong perempuan.