Mengenaskan! Begini Kesaksian Korban Tragedi Bom Hiroshima dan Nagasaki. Saya Cacat, Apa Salah Kami?

- 14 Desember 2021, 17:18 WIB
Mengenaskan! Begini Kesaksian Korban Tragedi Bom Hiroshima dan Nagasaki. Saya Cacat, Apa Salah Kami?
Mengenaskan! Begini Kesaksian Korban Tragedi Bom Hiroshima dan Nagasaki. Saya Cacat, Apa Salah Kami? /

JURNAL SOREANG – Tragedi bom Hiroshima dan Nagasaki menyisakan duka dan sejarah yang panjang hingga saat ini.

Semuanya terjadi pada 6 Agustus 1945, pukul 08.15 pagi, bom seberat 4 ton dijatuhkan dan meluluh lantahkan kota Hiroshima.

3 hari berikutnya, Kamis 9 Agustus 1945 bom kedua dijatuhkan di kota Nagasaki yang menewaskan sekitar 74.000 penduduk.

Sedangkan di Hiroshima sendiri, sebanyak 140.000 penduduk tewas akibat kepentingan politik Amerika Serikat, saat Jepang menyatakan menyerah pada Perang Dunia Kedua.

Baca Juga: Menguak Misteri! Mengapa Jepang Memilih Menyerang Amerika Serikat di Pearl Harbor Saat Perang Dunia II?

Beberapa korban diantaranya merupakan ibu hamil dan anak-anak yang sangat berpengaruh pada kehidupannya di masa depan.

Dari tragedi bom Hiroshima dan Nagasaki tersebut, banyak ibu hamil mengalami keguguran dan anak-anak menjadi yatim piatu.

“Tidak ada peningkatan yang signifikan secara statistik, tetapi yang utama adalah berdampak pada cacat lahir atau hasil dari kehamilan yang tidak diinginkan lainnya, terlihat diantara anak-anak yang selamat, terlahir cacat.” Tulis laporan penelitian RERF.

Radiation Effect Research Foundation (RERF) melaporkan dampak dari ledakan bom atom di Nagasaki dan Hiroshima.

Baca Juga: Waduh! Mengapa Kebanyakan Wanita Jepang Enggan Menikah? Ternyata Ini Alasannya

Pemantauan dilakukan pada hampir semua ibu hamil di Hiroshima dan Nagasaki mulai tahun 1948 dan terus berlanjut selama enam tahun.

Banyak anak-anak yang telah lahir dan selamat dari tragedi tersebut menjadi korban kemiskinan, kekurangan gizi dan diskriminasi hingga hari ini.

Sachiko Matsuo memberikan kesaksikan kepada Time “anak-anak harus berjalan sejauh puluhan kilometer untuk mencari tempat yang aman dan mendapat pertolongan, dalam kondisi menangis kesakitan, ketakutan,dan kesepian kehilangan orang tua mereka.”

Baca Juga: 6 Fakta Unik Geisha dari Jepang, Wanita Penghibur tapi Bukan Pelacur

Beberapa kejadian mengerikan juga menimpa anak-anak kecil yang selamat hingga hari ini, meskipun beberapa hal dalam hidupnya menjadi cacat.

Seperti Yasujiro Tanaka kepada Time menceritakan “saat itu, saya berusia tiga tahun. Saya tidak ingat banyak, tetapi saya ingat lingkungan saya berubah menjadi putih menyilaukan, seperti jutaan lampu kilat kamera meledak sekaligus. Lalu menjadi gelap gulita.”

“saya terkubur hidup-hidup dibawah rumah, ketika paman saya menemukan saya dan menarik tubuh mungil saya yang berusia tiga tahun keluar dari bawah puing-puing, saya tidak sadarkan diri. Wajahku cacat, dia yakin saya sudah mati.” Ungkapnya.

Baca Juga: Jepang Sangat Keren dan Unik, Berikut 7 Faktanya, No 2 Didambakan Juga Indonesia

“keropeng misterius mulai terbentuk di sekujur tubuh. Saya kehilangan pendengaran di telinga kiri saya, mungkin karena ledakan udara.”

“lebih dari satu dekade setelah pengeboman, ibu saya mulai melihat pecahan kaca tumbuh dari kulit saya.” Tuturnya

Ia melanjutkan lagi “adik perempuan saya menderita kram otot kronis hingga hari ini, selain masalah ginjal yang membuatnya menjalani cuci darah tiga kali seminggu. Saat pengeboman, dia masih dalam kandungan.”

Baca Juga: Simak! Inilah 4 Pemain Termahal di Liga Jepang

“saya dan adik selalu berkata, sebenarnya apa salah kami? Mengapa orang-orang Amerika tega membuat kami menjadi seperti ini?” pungkasnya.

Walaupun tragedi bom Hiroshima dan Nagasaki telah lama terjadi, namun kesedihan, trauma, dan efek kesehatan dan psikis mereka masih membekas hingga sekarang.***

Editor: Sarnapi

Sumber: National Geographic


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah