Hanya di Australia! Pernah Terjadi Perang Besar Antara Pasukan Militer dengan Kawanan Burung, Kok Bisa?

- 12 Desember 2021, 16:36 WIB
Hanya di Australia! Pernah Terjadi Perang Besar Antara Pasukan Militer dengan Kawanan Burung, Kok Bisa?
Hanya di Australia! Pernah Terjadi Perang Besar Antara Pasukan Militer dengan Kawanan Burung, Kok Bisa? /@inspecthistory

JURNAL SOREANG - Tahukah kamu jika sebenarnya manusia pernah mendeklarasikan perang melawan kawanan burung Emu yang berasal dari Australia?

Tak tanggung-tanggung, bahkan mereka yang berperang ini merupakan pasukan militer bersenjata lengkap yang dibantu oleh masyarakat Australia.

Apa yang melatarbelakangi perang besar antara pasukan militer Australia dengan kawanan burung itu? Ini penjelasannya.

Baca Juga: Kota Jericho, Kota Tertua di Dunia Ini Usianya Sudah Lebih dari 12 Ribu Tahun dan Masih Dihuni Sampai Sekarang

Pasca Perang Dunia (PD) I, Australia dilanda musim kering yang sangat parah ditengah depresi besar yang juga sedang melanda dunia.

Masyarakat pun mempertanyakan janji pemerintah yang akan memberikan dukungan berupa subsidi ekonomi.

Pemerintah Australia berjanji akan beri bantuan itu kepada para petani, dan mereka yang memiliki status sebagai mantan veteran PD I.

Baca Juga: Inilah Fakta dan Resep Rawon yang menduduki Tranding Pencarian Ke-4 Resep masakan di Google

Para veteran ini diberikan tanah kosong oleh pemerintah sebagai hadiah spesial yang direncanakan dapat digunakan sebagai industri produksi wol bagi negara.

Menjelang musim dingin, sekitar 20 ribu kawanan burung Emu bermigrasi dari daerah pedalaman dan memasuki area pertanian di sekitar distrik Campion, Australia Barat.

Mereka mencari air bersih dan makanan pokok untuk bertahan hidup selama musim dingin.

Baca Juga: Tak Cuma Putri dari Bos Bali United, Adelle Odelia Tanuri Jadi Harapan Cerah Masa Depan Sepakbola Indonesia

Para burung itu membabat habis ekosistem kebun dan lahan yang dikelola, bahkan merusak banyak tumbuhan yang siap panen.

Akibatnya, kerugian besar diderita oleh para petani dan tentunya akan mempengaruhi ketahanan pangan nasional Australia.

Para petani kesulitan untuk hentikan kawanan burung itu sendirian.

Baca Juga: Novel Pertama di Dunia: Menceritakan Peristiwa Kekasiaran Jepang, Ditulis Oleh Mantan Dayang Istana

Hal itu terjadi karena burung Emu mampu lari dengan kecepatan hingga 50 kilometer per jam.

Para petani mengajukan petisi kepada Menteri Pertahanan, Sir George Pearce, untuk membantu mereka memberantas para burung demi pulihkan kembali sektor pertanian.

Tak menunggu lama, Pearce menyetujui usul tersebut dan mulai mengirim banyak senjata otomatis dan bantuan militer.

Baca Juga: 12 Aturan Aneh di Dunia, Salah Satunya Tidak Boleh Menginjak Uang yang Bergambar Raja

Bantuan itu diharapkan dapat membantu mengembalikan kondisi pertanian Australia dengan waktu singkat.

Pasukan militer bahkan menyusun taktik gerilya, dengan bersembunyi di semak dan memancing para burung dengan menyebar berbagai makanan di seluruh ladang.

Setelah terpancing, maka burung akan ditembak dengan senapan mesin.

Baca Juga: Inilah Alasan Jepang Begitu Kuat saat Perang, Tak Hanya Terkenal dengan Teknologi Mereka juga Melakukan Ini

Namun, apakah itu berhasil? Diketahui selama dua minggi beraksi, pasukan Australia berhasil membunuh hingga 986 burung.

Hasil itu dilihat sebagai hasil yang tidak terlalu buruk, namun faktanya hal itu tidak terlalu efektif karena kawanan burung Emu masih berkeliaran.

Malahan tantangan muncul dari pihak senator Harold Thomby yang memaksa Pearce untuk menghentikan aksi itu.

Baca Juga: Link Live Streaming Laos VS Indonesia, AFF Suzuki Cup 2020 Sore Ini

Karena dianggap sebagai salah satu upaya memunahkan hewan dan terlihat menghamburkan anggaran pemerintah.

Hal itu sedikit banyak mempengaruhi berakhirnya perang tersebut dengan kemenangan bagi pihak kawanan burung Emu.***

Editor: Handri

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah