JURNAL SOREANG – Bagi Pencinta Anime pasti tidak asing lagi dengan kata Kawaii yang diartikan sebagai imut atau lucu.
Meski sering diutarakan pada hal-hal seperti boneka, binatang peliharaan, bayi, perempuan berwajah lucu atau sebagainya yang dinilai imut.
Ternyata budaya kawaii termasuk kedalam sub-kultur di Jepang, dimana siapapun mereka terutama perempuan akan berusaha bersikap atau berpenampilan imut agar terlihat lebih muda.
Perbedaan kawaii dan budaya kawaii terletak pada sikap seseorang dan gaya kehidupannya.
Jika kawaii, maka yang akan telihat adalah seseorang yang memiliki wajah lucu atau imut, tetapi tidak dibarengi dengan fesyen yang kawaii juga. Dia akan berpenampilan casual tapi memiliki ekspresi wajah yang imut.
Sedangkan budaya Kawaii, selain berwajah imut, mereka juga biasanya menggunakan pakaian yang memperlihatkan keimutan mereka serta menampilkan gaya yang energik.
Baca Juga: Bikin Jera! Dalam Kasus Garong Uang Rakyat, Jaksa Agung Minta Jajarannya Terapkan Pasal Ini
Dalam sejarahnya, Istilah kawaii ternyata sudah ada sejak jaman Jepang kuno. Yakni periode Heian pada abad ke-11 lewat novel “Genji Monogatari” karya Murasaki Shikibu.