Network
JURNAL SOREANG - Banyak raja di kolong langit ini yang enggan meninggalkan atau kehilangan tahta kerajaannya. Bahkan, tak sedikit orang menghalalkan segala cara demi menduduki kursi kekuasaan.
Dalam kisah Mahabharata dituturkan Raja Dretarastra melakukan berbagai upaya demi mempertahankan tahta kerajaannya yang hanya boleh diduduki Duryodhana sebagai anak kesayangannya.
Mengikuti ambisi sang ayah, Duryodhana pun melakukan berbagai tipu daya demi tahta Kerajaan Hastinapura agar tidak diduduki Yudhishtira, sepupunya dari keluarga Raja Pandu.
Baca Juga: Berani Ngadu! Inilah 4 Ratu Tercantik Yang Ada Ditanah Jawa, Salah Satunya Pernah Menjadi Raja
Sifat Dretarastra dan Duryodhana itu merasuki banyak raja di dunia ini. Tak heran jika di sepanjang sejarah kehidupan umat manusia muncul raja-raja lalim yang tidak memiliki rasa welas asih.
Dikutip Jurnal Soreang dari Buku Tales of the Mystic East, Sabtu, 11 Desember 2021, Shah Ibrahim Adham dari Bokhara, termasuk salah seorang raja yang dikecualikan.
Raja yang popular di Indonesia dengan sebutan Ibrahim Bin Adham ini justru mengejutkan bagi raja-raja di seluruh dunia pada jamannya.
Betapa tidak, Raja Ibrahim Bin Adham bukannya tergila-gila dengan tahta dan sekuat tenaga ingin mempertahankan kedudukannya, dia malah nekat menanggalkan baju kerajaannya dan meninggalkan tahtanya.
Apa gerangan yang telah mencuri perhatiannya hingga Raja Ibrahim Bin Adham rela meninggalkan tahta kerajaannya? Ternyata, dia lebih tertarik pada kehidupan rohani ketimbang kehidupan duniawi. Dia dahaga akan kebenaran.
Sebagai raja, kehidupan Ibrahim Bin Adham adalah kehidupan yang mewah. Dia selalu tidur di atas kasur tebal yang penuh dengan bunga-bunga yang harum.
Baca Juga: Setiap Hari Berhubungan Intim, Raja Ini Miliki 4 Istri dan 500 Selir, Siapa Dia?
Pada suatu malam, saat akan tidur, dia mendengar kegaduhan di atas, dan setelah diselidiki, dia melihat dua orang berjalan hilir mudik di atas atap istana.
“Apa yang kau lakukan di sana?” tanyanya dengan ketus.
“Pak, kami adalah penunggang-penunggang unta dan kami sedang mencari unta kami yang hilang,” jawab mereka.
Karena heran akan ketololan mereka, sang raja berkata sinis, “Bagaimana kalian dapat berharap untuk menemukan unta di atap istana?”
Para pencari unta itu menjawab kepada Ibrahim Bin Adham, “Sama seperti engkau berusaha untuk menghayati Tuhan di ranjang bungamu,” katanya.
Sang raja terkejut mendengar jawaban pencari-pencari unta itu. Sejak itu sang raja mengubah jalan pikirannya. Dia meninggalkan kerajaannya dan mulai menemui lebih banyak orang bijak di kerajaannya sendiri.
Dia pergi ke India dan setelah mencarinya ke mana-mana, dia tetap tidak berhasil. Akhirnya dia sampai di Kashi. Di sana dia mendengar tentang Kabir Sahib, sang “Penenun Suci”. Karena itu dia memohon agar Kabir Sahib mau menerimanya sebagai murid.
Mulailah Raja Bokhara itu menjalani kehidupan sebagai murid spiritual dari Kabir Sahib selama 12 tahun, dan konon setelah itu dia tidak kembali pulang ke istananya. Dia benar-benar meninggalkan tahta kerajaannya.
Mau tahu kelanjutan kisahnya? Tunggu pada artikel berikutnya. *****
