Pada tahun 2015, pengacara untuk Royal Court Arab Saudi mengatakan kepada The Washington Post: "Raja pasti tidak menderita demensia atau jenis gangguan mental lainnya."
Pernyataan itu disampaikan setelah surat kabar Amerika Serikat tersebut melaporkan klaim penyakit seperti itu.
Baca Juga: 7 Negara Ini Disebut Surga Dunia karena Melegalkan Seks, Salah Satunya Thailand
Menurut kantor berita Arab Saudi, setelah operasi kandung empedu, Raja Salman terbang ke istana gurun di Neom.
Neom merupakan wilayah yang baru dikembangkan di Laut Merah—pada 12 Agustus 2020.
"Untuk beristirahat dan bersantai," tulis media Saudi.
Baca Juga: Terkaya Sejagat Raya! Mengenal Sosok Elon Musk Bos Mobil Listrik Tesla Inc
Saat terbang ke Neom waktu itu, Arab Saudi baru saja mengalami puncak wabah COVID-19.
Di sisi lain, pakar terkemuka politik Arab Saudi di Universitas Princeton bernama Bernard Haykel, menyebut bahwa Raja Salman sejak saat itu selalu memimpin rapat secara virtual dari Neom.
Pihak Kerajaan dilaporkan sangat berhati-hati karena mereka ingin Raja Salman tetap hidup.