Mengejutkan! 10 Fakta Tentang Kolonel Muammar Khaddafi, Penguasa Libya yang Tewas Dibunuh Pasukan Oposisi

- 10 Desember 2021, 15:45 WIB
Potret Muammar Khaddafi
Potret Muammar Khaddafi /Pixabay

Dengan meningkatnya nasionalisme Arab di Afrika Utara dan Timur Tengah pada 1960an, Gerakan Perwira Bebas yang revolusioner pimpinan Khaddafi memanfaatkan peluangnya.

Pada pertengahan 1969, Raja Idris melakukan perjalanan ke Turki, dimana ia menghabiskan musim panasnya. Pada 1 September tahun itu, pasukan Khaddafi menguasai lokasi-lokasi penting di Tripoli dan Benghazi dan mengumumkan berdirinya Republik Arab Libya.

Hampir tidak ada darah yang tertumpah dalam prosesnya, sehingga peristiwa itu dinamai 'Revolusi Putih'.

Baca Juga: Sadis! 10 Raja Paling Kejam di Seluruh Dunia Selain Fir'aun, Diantaranya Menyembelih 1.000 Orang Setiap Hari


5. Selama tahun 1970-an, kehidupan warga Libya membaik di bawah Khaddafi

Setelah berkuasa, Khaddafi mulai mengkonsolidasikan posisi dan pemerintahannya dan secara radikal mengubah aspek ekonomi Libya.

Dia mengubah hubungan Libya dengan kekuatan Barat, meningkatkan harga minyak dan meningkatkan perjanjian yang ada, membawa tambahan pendapatan Libya sekitar $1 miliar atau setara Rp14 triliun tambahan per tahun.

Pada tahun-tahun awal, bonus pendapatan minyak ini membantu mendanai proyek-proyek kesejahteraan sosial seperti perumahan, perawatan kesehatan, dan pendidikan. Perluasan sektor publik juga membantu menciptakan ribuan lapangan kerja.

Identitas Pan-Libya (sebagai lawan dari tribalisme) dipromosikan. Pendapatan per kapita berada di atas Italia dan Inggris, dan perempuan menikmati hak yang lebih besar daripada sebelumnya.

Namun, sosialisme radikal Khaddafi dengan cepat memburuk. Pengenalan hukum syariah, pelarangan partai politik dan serikat pekerja, nasionalisasi industri dan kekayaan serta penyensoran yang meluas semuanya memakan korban.

Halaman:

Editor: Azmy Yanuar Muttaqien

Sumber: historycollection.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x