3. Khaddafi keluar dari universitas untuk bergabung dengan militer
Terinspirasi oleh Nasser, Khaddafi menjadi semakin yakin bahwa untuk memulai revolusi atau kudeta yang sukses, ia membutuhkan dukungan militer.
Pada tahun 1963, Khaddafi terdaftar di Royal Military Academy di Benghazi, militer Libya didanai dan dilatih oleh Inggris, sebuah kenyataan bahwa Khaddafi membencinya.
Namun, meski menolak belajar bahasa Inggris dan tidak mematuhi perintah, Khadafi unggul. Selama studinya, ia mendirikan sebuah kelompok revolusioner di Libya.
Dia menyelesaikan pelatihan militernya di Inggris, di Bovington Camp di Dorset, dimana dia akhirnya belajar bahasa Inggris dan menyelesaikan berbagai kursus pensinyalan militer.
4. Dia memimpin kudeta terhadap Raja Idris pada tahun 1969
Pada tahun 1959, cadangan minyak ditemukan di Libya, mengubah negara itu selamanya. Tidak lagi dipandang hanya sebagai gurun tandus, kekuatan Barat tiba-tiba berjuang untuk menguasai tanah Libya.
Memiliki raja yang simpatik, Idris membiarkan perusahaan minyak menyedot Libya, bukannya meraup keuntungan besar, Libya hanya menciptakan lebih banyak bisnis untuk perusahaan seperti BP dan Shell.
Pemerintahan pun menjadi semakin korup dan tidak populer, dan banyak orang Libya merasa keadaan menjadi lebih buruk, bukannya lebih baik, setelah ditemukannya minyak.