Pertama, ia mengalahkan kerajaan Anglia Timur, lalu bergerak ke arah Utara dan berencana menaklukan kerajaan Northumbria.
Setelah Northumbria berhasil dikuasai, Pulau Britania pun berada dibawah satu penguasa tunggal, yaitu Athelstan.
Ia merubah nama kerajaannya dari Wessex menjadi England (Inggris), atau tanah para Anglo Saxon.
Baca Juga: Penah Dianggap Sebagai Jelmaan Iblis, Inilah Fakta Peliharaan Ratu Victoria
Tak sampai disitu, Raja Athelstan juga bahkan menaklukkan Raja Konstantin dari Skotlandia, dan secara mutlak menguasai pulau utama Britania.
Namun, setelah Raja Athelstan meninggal dunia pada tahun 937, kerajaannya yang berhasil disebut, kembali terpecah belah.
Wilayah kerajaan Inggris kembali diinvasi oleh Viking Denmark, dan dipersatukan lagi dibawah Raja Knut yang Agung.
Inilah alasan mengapa dalam bahasa Inggris banyak nama hari diambil dari nama dewa Nordik.
Baca Juga: Bikin Tepuk Jidat! 8 Raja dan Ratu Paling Doyan Gonta-ganti Pasangan di Dunia
Karena pada dasarnya Inggris dulunya merupakan bangsa Jermanik yang berasal dari Skandinavia.