Network
JURNAL SOREANG - Republik Maladewa adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari kumpulan atol (suatu pulau koral yang mengelilingi sebuah laguna) di Samudra Hindia.
Maladewa terletak di sebelah selatan-barat daya India, sekitar 700 km sebelah barat daya Sri Lanka.
Setidaknya ada 7 fakta mengejutkan dari Maladewa. Berikut ulasan lengkapnya:
Baca Juga: Ternyata, Kevin Sanjaya Pernah Bermain Ganda Campuran, Sebelum Menjadi Pasangan Abadi, Marcus Gideon
1. Pernah Dipakai Pangeran Arab untuk Berpesta
Pangeran dari Arab Saudi, Mohammed bin Salman selalu menjadi sorotan karena gaya hidup mewahnya. Pangeran Arab ini kerap berpesta dengan dana fantastis.
Sebuah pulau pribadi di Maladewa menjadi lokasi pesta mewah yang dihelat pangeran dengan sapaan MBS ini. Sekitar 150 wanita cantik, diterbangkan dari Brasil, Rusia dan tempat lain.
Baca Juga: Wow, Keren Crazy Rich Doni Salmanan Lelang Motor Gedenya Untuk Korban Semeru.
Wakil perdana menteri, sekaligus pewaris tahta dan pria terkaya di Arab itu berpesta sekitar sebulan di Velaa, pulau pribadi di Maladewa yang dirancang menjadi salah satu tujuan wisata termewah dan termahal di dunia.
Pulau itu berisi beberapa villa pribadi yang dibangun menghadap ke perairan biru Samudra Hindia. villa itu memiliki dek pribadi dan kolam renang dengan kepala pelayannya sendiri.
Biaya yang dikeluarkan adalah USD 50 juta atau setara dengan Rp732 miliar, Masing-masing lebih dari 300 staf resor akan mendapatkan bonus USD 5.000 atau Rp73 juta sebagai tip.
Baca Juga: Lakukan 6 Hal Ini untuk Menjaga Otak agar Sehat, Baca Sampai Tuntas Ya
2. Penduduknya 100% Muslim
Maldives pernah diduduki oleh Portugis dan Inggris, tapi kemudian sukses direbut oleh salah seorang pemimpin muslim yang bernama Muhammad Thakurufaanu Al Auzam.
Diketahui Mulanya Maldives adalah negara kesultanan yang berada di awah perwalian Inggris sampai akhirnya merdeka tanggal 26 Juli 1965.
Setelah itu, Maldives kemudian berubah menjadi Republik sampai saat ini.
Baca Juga: Wow! Fakta Menarik KameAam, Youtuber Seksi dan Cantik Asal Pemalang yang Berbakat
Pada tahun 2019, penduduk negara ini mencapai 530.000 dan seluruh rakyatnya menganut agama Islam.
Dengan total luas wilayahnya 297,8 kilometer persegi, tidak berlebihan apabila negara ini dikatakan sebagai negara Islam terkecil yang ada di dunia.
3. Islam Agama Wajib
Mengutip CBS News, Islam merupakan agama resmi di negara kepulauan ini dan warga negaranya diwajibkan secara hukum untuk mengikuti agama Islam.
Baca Juga: Inspirasi Rangkaian Parsel Tanaman untuk Hadiah Hari Ibu yang AntiMainstream
Bahkan, tahun 2008 undang-undang menetapkan bahwa non-Islam tidak boleh menjadi warga negara.
Oleh karena itu, setiap wisatawan yang mendarat di Maladewa harus mematuhi peraturan negara tersebut.
Mengimpor senjata api, bahan peledak, amunisi, dan obat-obatan jelas ilegal di negara ini.
Selain itu, pemerintah setempat juga melarang untuk mengimpor atau membawa bahan-bahan yang dianggap bertentangan dengan agama Islam, contohnya adalah pornografi, produk babi, sampai alkohol.
4. Aturan Dilarang Pakai Bikini
Sebagai salah satu negara yang menerapkan syariat Islam, pemerintah Maladewa melarang pemakaian bikini di area pantai umum untuk perempuan.
Bikini hanya boleh dipakai ketika berada di pantai milik pribadi, pantai khusus, dan hotel. Jika melanggar aturan, maka siap-siap akan dijebloskan ke dalam penjara.
Surat kabar The Sun pernah melaporkan, kalau ada seorang perempuan yang ditangkap oleh petugas keamanan.
Alasannya wanita itu ditangkap karena memakai bikini di pantai umum dan ketahuan tengah meneguk alkohol. Wanita tersebut kemudian ditangkap dan diadili.
Baca Juga: Awas! Paparan Blue Light dari Gadget Bisa Memicu Penuaan Dini, Segera Cegah dengan 5 cara ini
5. Setiap Resort Memiliki Pulau Sendiri
Hampir seluruh resort yang ada di Maladewa memiliki pulaunya sendiri.
Hal tersebut disebabkan pulau-pulau yang ada di Maldives memang sangat kecil dan hanya dapat dipakai untuk satu resort saja.
Para pelancong yang akan menginap dalam satu resort dapat menjelajahi pantai milik pribadi dan kadang tidak bisa berinteraksi dengan para penduduk lokal.***
