Network
JURNAL SOREANG - Mansa Musa adalah Seorang Raja dari wilayah Afrika, tepatnya di wilayah Mali yang digadang-gadang memiliki kekayaan tak terhingga.
JIka melansir laman Celebrity Net Worth, kekayaan Mansa Musa diproyeksikan mencapai USD400 miliar. Namun beberapa sejarawan menganggap bahwa kekayaan Musa mustahil untuk bisa dihitung secara angka.
Padahal berdasarkan data International Monetary Fund World Economic Outlook, sebagian besar negara di Benua Afrika memiliki tingkat PDB per kapita terendah.
Baca Juga: Wah! Bukan dari Eropa ataupun Amerika, Ternyata Bom Pertama Berasal dari Negara Ini
Namun siapa sangka, pada tahun 1300-an, ada seorang Raja yang dalam perjalanan Hajinya ke tanah suci, Mekah, sempat membuat perekonomian di negara-negara Timur Tengah hancur lantaran Mansa Musa membagi-bagikan emas batangan ke siapa saja yang ditemuinya.
Mansa Musa adalah penerus tahta dari Mansa Abu-Bakr, saudara laki-laki Musa yang turun tahta karena pergi untuk melakukan ekspedisi ke wilayah lain. Mansa Musa lahir pada tahun 1280 dan tutup usia di tahun 1337.
Dalam perjalanannya ke Timur Tengah, Mansa Musa membawa rombongan yang tampak seperti kota berjalan. Dikabarkan, dia membawa sekitar 60 ribu orang.
Termasuk didalamnya seluruh pejabat dan juga hakim kerajaan, tentara, penghibur, penunggang unta dan juga pelayannya.
Baca Juga: OMG! Bukan Bom Atom, Inilah Bom yang 3300 Kali Lebih Kuat dari Bom Hiroshima Jepang
Bahkan, Mansa Musa juga membawa serta kambing dan sapi untuk persediaan perbekalan selama perjalanan. Kota yang paling mendapatkan kesan atas perjalanan Musa adalah Kairo.
Di Kairo Mansa Musa membagikan banyak sekali emas batangan secara gratis di kota tersebut. Dia sempat singgah selama 3 bulan dan menyisakan dampak yang tidak sedikit. Harga emas menjadi hancur selama 10 tahun sejak kepergiannya.
Dalam perjalanan pulang dari Haji, Musa kembali melewati Mesir. Lantaran merasa bersalah karena membuat perekonomian negara hancur, dia mencoba memulihkan ekonomi di kawasan tersebut.
Dengan menarik sebagian emas dari peredaran lewat skema pinjam. Sebagai konsekuensinya, Mansa Musa harus menerima suku bunga yang sangat tinggi dari lender di Mesir. Mansa Musa Membuat Kerajaan Mali Terkenal.
Baca Juga: Update Gunung Semeru, 14 Orang Dinyatakan Meninggal dan 100 Orang Luka Ringan
Sebelum kejadian itu, jarang ada informasi yang menyebutkan tentang Kerajaan Mali. Dengan sikap dermawannya, Mansa Musa secara tidak disadari juga sudah mengukir namanya dalam sejarah sekaligus mengenalkan Mali ke seluruh dunia.
Selain dermawan, Mansa Musa juga dikenal sebagai Raja yang peduli dengan pendidikan. Hal itu terlihat dari dijadikannya Timbuktu, sebagai pusat pendidikan. Dia membangun sekolah, perpustakaan dan juga masjid yang menjadi gerbang awal majunya pendidikan di wilayah tersebut.
Saat ini, wilayah Timbuktu sudah menjelma menjadi pusat pendidikan Islam, dimana didalamnya terdapat Universitas Sankore.
Untuk mewujudkan mimpinya, Mansa Musa membawa banyak cendekiawan muslim, arsitek dan juga penulis puisi. Dilansir BBC, Abu Es Haq es Saheli yang dikenal sebagia perancang Masjid Djinguereber juga ada dalam rombongan.
Baca Juga: Wow, Kemendikbudristek Juga Ikut Kembangkan Desa-Desa, Ini Cara Khasnya
Masjid tersebut sampai sekarang masih berdiri dan menjadi Masjid tertua yang ada di Timbuktu.
Mansa Musa tidak hanya dikenal karena sikapnya yang dermawan, melainkan dia juga dikenal sebagai pemicu tradisi pendidikan di wilayah Afrika Barat.
Kerajaan Mali yang dipimpinnya membentang di wilayah sepanjang 3.128 kilometer, Mulai dari Samudera Atlantik hingga wilayah yang kini bernama Nigeria.
Termasuk didalamnya wilayah yang sekarang bernama Senegal, Mauritania, Mali, BUrkina Faso, Gambia, Guinea-Bissau, Pantai Gading dan Republik Guinea.
Sumber kekayaannya berasal dari tambang emas dan juga garam yang melimpah dari wilayah kekuasaannya.
Menurut informasi yang beredar, kekuasaan Mansa Musa dikabarkan memiliki separuh dari jumlah emas yang beredar di kawasan Dunia Lama.***
