Wow! Brunei Darussalam Bikin Film Aksi Setelah 50 Tahun Tak Ada Film Lokal, Diisi Aktor dan Aktris Indonesia

JURNAL SOREANG - Orang-orang Brunei bercanda bahwa jika Anda tidak berbelanja, mengemudi, atau makan, kemungkinan besar Anda sedang menonton film.

Dengan dilarangnya musik live dan alkohol, tidak banyak yang bisa dilakukan di kesultanan kecil itu kecuali mengunjungi salah satu dari lima bioskopnya.

Meskipun negara ini memiliki kualitas hidup tertinggi kedua di Asia Tenggara dan populasi yang makmur berkat cadangan minyak dan gas yang kaya, Brunei tetap menjadi negara dengan budaya yang sangat konservatif.

Dikutip Jurnal Soreang dari thediplomat.com, film terakhir negara yang dibuat pada tahun 1960-an di Brunei adalah propaganda menjadi warga negara yang baik dan diproduksi oleh Kementerian Agama.

Baca Juga: 20 Fakta Luar Biasa Tentang Filipina ini Mustahil Ada di Brunei atau Indonesia, Simak Penjelasan Berikut ini

Radio Television Brunei (RTB), satu-satunya penyiar TV nasional masih menayangkan kampanye pemerintah dan program keagamaan.

Film blockbuster Hollywood, serta film yang diproduksi Indonesia dan Malaysia mendominasi layar Bioskop di Brunei.

Tetapi itu bisa berubah pada tahun 2014 dengan dirilisnya film komersial pertama Brunei, Yasmine: The Final Fist.

Proyek senilai $2 juta atau setara Rp28 miliar itu mencakup bantuam $100.000 atau setara Rp1,4 miliar dari pemerintah Brunei.