JURNAL SOREANG – Bak, drama korea yang hadir dikehidupan nyata, anak terpisah oleh sang ibu.
Ini lah dia Pangeran Dipangkorn anak semata wayang dari pasangan Raja dan Ratu Thailand.
Raja Vajiralongkorn adalah sang ayah, dan Srirasmi Suwade ibundanya. Diketahui bahwa sang ayah dan ibunya telah bercerai.
Baca Juga: Ini 10 Fakta Emi Takei, yang Mendapatkan Penghargaan Bergengsi di Usia Muda
Perceraian kedua orang tuanya itu mengakibatkan sang Pangeran Dipangkorn harus terpisah oleh sang Ibu Srirasmi Suweda.
Pangeran Dipangkorn dipisahkan dengan sang ibu sejak masih kecil. Setelah dipisahkan dengan sang ibu, Pangeran disekolahkan ke luar negeri sejak itu lah ia tidak pernah bertemu dengan ibunya.
Terpisahkan dengan sang ibu, Pangeran Dipangkorn juga kurang perhatian dari sang ayah Vajiralongkorn.
Sang Raja Vajiralongkorn kedapatan sedang melakukan karantina bersama 20 selirnya di Jerman.
Tak hanya sang anak yang merasa kehilangan dengan tidak adanya sang Raja di Thailand, namun rakyat Thailand pun merasakan hal yang sama.
Pangeran Dipongkorn lahir pada tahun 2005, dibesarkan di tengah keluarga kerajaan yang bahagia pada masa itu.
Baca Juga: Top, Tak Hanya Mengisi Soundtrack, Rossa Juga Menjadi Eksekutif Produser Film Love Knots
Namun setelah perceraian kedua orang tuanya membuat sang Pangeran merasa kesepian.
Pangeran kecil dikenal memiliki kepribadian yang baik. Pangeran Dipangkorn pernah kedapatan sedang membersihkan kuil dan mengcat ulang jendela kuil,
Pangeran kecil ini juga senang membagikan makanan dan minuman ke rakyat mikin Brunei.
Awal drama ini itu pada tahun 2014, saat Pangeran Dipangkorn berusia 9 tahun.
Tujuh anggota keluarga Srirasmi, keluarga ibunya ini di tuduh memfitnah keluarga kerajaan.
Gelar sang ibu sebagai Permaisuri dicopot , begitu juga dengan seluruh keluarganya diturunkan dari pangkatnya.
Tak hanya itu sang Ibu diusir oleh ayahnya . nah saat itu lah awal Pangeran Dipangkorn Rasmijoti terpisahkan oleh ibu kandungnya.
Pada hari itu lah sebelum berpisang sang Pangeran berlutu di bawah jadwal sang ibu.
Sejak itulah sang Pangeran Dipangkorn tidak merasakan kasih sayang seorng ibu.
Beranjak dewasa Pangeran Dipongkorn dikirimkan ke Munich Jerman, ia di sekolahkan di sekolah Internasional termahal di Jerman.
Sesekali sang ayang Raja Vajiralongkorn menjenguk Pangeran Dipangkorn, beberapa kali juga mereka berdua bermain ski. Namun kasih sayang sang ayah tidak ia dapatkan.***