Pada tahun 1956, Pol Pot menikahi seorang perempuan yang ditemuinya di Paris bernama Khieu Ponnary dan berprofesi sebagai guru sekolah menengah.
Awal karir politiknya dimulai pada tahun 1962, saat itu Pol Pot menjadi sekretaris jenderal Khmer Merah.
Setahun berikutnya, dia melarikan diri dari Phnom Penh, karena Pol Pot takut dirinya akan ditangkap.
Baca Juga: Waduh! 4 Pangeran Kerajaan Thailand Bernasib Tragis, Bukan Pangeran Brunei Darussalam
Lalu pada tahun 1970, Raja Kamboja Norodom Sihanouk digulingkan dan diganti oleh Lol Nol.
Lima tahun berselang, Khmer Merah menguasai Phnom Penh dan mulai membangun yang mereka anggap sebagai Kamboja baru.
Khmer Merah menjadi salah satu rezim yang sangat brutal pada abad ke-20 dan Pol Pot terkesan dengan revolusi China di bawah Mao Tse-tung.
Pol Pot pun mengikuti jejak yang dilakukan China, dia mengevakuasi rakyat sipil yang ada di kota untuk pergi ke pedesaan.
Para rakyat sipil ini dipaksa untuk hidup dengan cara bertani dan ada sekitar dua juta orang yang dievakuasi.