JURNAL SOREANG – Sudah hampir dua tahun terakhir, banyak negara yang terkena dampak dari pandemi Covid-19, tak terkecuali Bhutan.
Para pemimpin setiap negar pun mengupayakan berbagai hal untuk mengurangi laju penyebaran pandemi ini termasuk Raja Jigme Khesar, pemimpin Bhutan.
Di saat dunia dilanda pandemi tersebut, sebagai raja Bhutan, Raja Jigme Khesar ternyata punya cara tersendiri untuk mencegah laju penyebarannya.
Sebagaimana dikutip Jurnal Soreang dari laman website insider.com, ternyata Raja Bhutan ini melakukan perjalanan dengan berjalan kaki, sesekali menggunakan mobil, dan juga menunggangi kuda.
Bahkan perjalanan yang dilakukan Raja Jigme Khesar di Bhutan ini ternyata menghabiskan waktu selama empat belas bulan.
Hal tersebut dikarenakan secara geografis, Bhutan adalah negara pegunungan yang memiliki jalan yang cukup terjal.
Baca Juga: Wow! Satu Kebiasaan dari Thailand, Bagus Ditiru Oleh Brunei Darussalam dan Indonesia
Jigme Khesar selama perjalanan menggunakan pakaian yang sangat begitu sederhana jauh dari kemewahan dan kurang lebih jarak yang ditempuh sepanjang 400 mil.
Dikabarkan dirinya mengenakan topi bisbol dan jubah tradisional Gho selutut, serta membawa ransel seperti yang terlihat dalam halaman Facebook resmi milik kerajaan.
Raja Bhutan ini sudah berjalan melewati hutan yang penuh ular dan lintah, mendaki gunung, dan juga sempat dikarantina beberapa kali di hotel di Thimpu, ibu kota Bhutan.
Sesekali, Jigme Khesar juga berkemah di lereng dan di antara pepohonan pada malam hari dan siang harinya pergi ke pedesaan.
Selama empat belas bulan tersebut, Jigme Khesar ini pergi ke dusun-dusun kecil untuk melakukan langkah perlindungan dari Virus Corona terhadap warganya yang berjumlah kurang lebih 700 ribu.
Tak disangka, dampak kunjungan dari Jigme ini memberikan hasil yang ampuh terhadap angka kematian akibat Covid-19.
Baca Juga: Tak DIsangka Kate Middleton Pernah Dirundung Masalah Separah Ini, Berikut Penjelasannya
Dikarenakan, Jigme Khesar ternyata sangat populer di kalangan masyarakat dan tak jarang dia berdiskusi dengan rakyatnya terkait kebijakan yang akan diterapkan.
Kenyataan tersebut juga disampaikan oleh perdana menteri Bhutan, Lotay Tshering bahwa kunjungan raja berusia empat puluh satu tahun tersebut benar-benar efektif.
“Ketika raja melakukan perjalanan bermil-mil dan mengetuk untuk memperingatkan orang-orang tentang pandemic, maka kata-katanya yang rendah hati dihormati dan ditanggapi dengan sangat serius,” tuturnya.
Baca Juga: 6 Tempat Horor di Singapura, Siap- Siap Bulu Kuduk Merinding
Lebih lanjut, menurut Tshering, kata-kata dari Jigme Khesar lebih kuat dari aturan pemerintah.
“Kehadiran Yang Mulia jauh lebih kuat daripada hanya mengeluarkan pedoman public,” ujarnya.
Kehadiran Raja Jigme Khesar ini meyakinkan rakyatnya bahwa mereka tidak sendirian dalam perjuangan menghadapi pandemi.***